Profesor Unud Ditemukan Tewas Gantung Diri

 Profesor Unud Ditemukan Tewas Gantung Diri

Foto: Ilustrasi Gantung Diri

Letternews.id — Kabar mengejutkan datang dari Guru Besar Universitas Udayana (Unud) Prof Komang Budaarsa (63) ditemukan tewas gantung diri. Guru Besar Fakultas Peternakan itu ditemukan tewas di rumahnya.

“Korban ditemukan gantung diri pada Senin tanggal 21 Februari 2022 sekitar pukul 13.30 Wita,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Senin (21/2/2022). 00:00 / 00:00

Dikabarkan bahwa Prof Kamang ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Kerta Winangun II Gang Teratai Nomor 3B, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

BACA JUGA:  Gelar Latihan Safety Riding, Dalam Rangka HUT Polisi Militer Angkatan Darat ke 77

Sukadi mengatakan informasi meninggalnya korban awalnya diketahui oleh tetangganya bernama Ahmad Widagdi (64). Sekitar pukul 13.30 Wita, anak korban bernama Kadek Dwi Yogiantara menggoyang-goyang pintu rumahnya sembari menangis dan mengatakan ayahnya meninggal dengan cara gantung diri.

Mendengar hal tersebut, Ahmad Widagdi kemudian ke luar rumah untuk untuk meminta tolong kepada warga sekitar. “Sepengetahuan saksi bahwa korban orangnya tertutup sempat mengeluh sulit tidur, sering lemas dan saat ini bekerja sebagai dosen di Unud,” terang Sukadi.

Kadek Dwi Yogiantara sebenarnya baru datang dari Malang, Jawa Timur (Jatim). Kadek tiba sekitar pukul 05.00 Wita.

BACA JUGA:   Ketidakhadiran Termohon Sidang Praperadilan Rektor Unud Batal

Saat tiba, Kadek Dwi Yogiantara mendapati ayahnya dalam keadaan sehat. Anak korban kemudian tidur untuk beristirahat.

Sekitar pukul 12.00 Wita, anak korban bangun dari tidur dan sempat mengobrol dengan ayahnya. Namun sekitar pukul 13.30 Wita, anaknya mendapati ayahnya sudah dalam keadaan gantung diri di ruang keluarga.

“Korban gantung diri dengan tali tambang plastik warna biru yang digantung di tangga lantai dua rumah,” jelas Sukadi.

BACA JUGA:  Ini Caranya Mengetahui Media Anggota JMSI

Sukadi menuturkan Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Denpasar tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 16.05 Wita. Polisi kemudian melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP, polisi tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Kemudian ditemukan keluar air mani dari alat kelamin korban dan pada telapak kaki sudah membiru.

Kemudian lidah korban juga ditemukan menjulur terjepit oleh gigi. Pada leher korban ditemukan bekas jerat tali.

BACA JUGA:  Usia Ke-60, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara Meninggal Dunia

“Pukul 16.15 Wita jenazah korban dibawa ke RS Sanglah oleh ambulans BPBD Kota Denpasar,” ungkap Sukadi.

Dari olah TKP tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa tali tambang plastik warna biru. Tali plastik tersebut dipakai untuk gantung diri oleh korban.

BACA JUGA:  Siswi SMA Disetubuhi Sebanyak 30 Kali

Sementara itu, anak korban hingga saat ini belum dapat diminta keterangan oleh polisi. Sebab yang bersangkutan masih syok atas kepergian ayahnya.

“Saat ini anak korban atas nama Kadek Dwi Yogiantara belum dapat dimintai keterangan karena masih syok atas kematian korban/bapaknya,” terang Sukadi.

(LN/RL)

.