Pasca Pembongkaran, PUPR Badung Gerak Cepat Rapikan Puing di Pantai Bingin: Pembangunan Tanggul Estetik Dikebut Demi Cegah Kerusakan Lingkungan
Foto: Alat Berat merapikan puing-puing sisa pembongkaran sejumlah bangunan usaha di Pantai Bingin

BADUNG, Letternews.net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung mengambil tindakan cepat merapikan puing-puing sisa pembongkaran sejumlah bangunan usaha di Pantai Bingin, Pecatu. Aksi ini dinilai krusial untuk mencegah material sisa bangunan tersapu oleh ombak laut dan air hujan, yang berpotensi merusak estetika pantai dan mencemari perairan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Badung, Anak Agung Rama Putra (Gung Rama), menjelaskan bahwa perapian puing ini merupakan upaya mitigasi ganda, dilakukan mengingat intensitas gelombang laut dan masuknya musim hujan di Bali.
“Kami berupaya agar puing bangunan tidak berserakan akibat ombak maupun air hujan yang mengalir dari atas tebing,” ujar Gung Rama.
Target Kurang dari Sebulan dan Tanggul Ramah Estetika
Langkah mitigasi yang dilakukan mencakup pengangkutan puing ke tempat yang lebih aman dan penataan area kecil dengan membangun tanggul. Pembangunan tanggul ini bertujuan untuk menahan material sisa agar tidak terbawa arus ke laut.
Dinas PUPR Badung menargetkan pekerjaan perapian dan penataan ini rampung dalam waktu kurang dari satu bulan, dengan menggunakan dua alat berat jenis ekskavator.
Yang menjadi fokus utama adalah aspek konservasi dan pariwisata. Gung Rama memastikan bahwa tanggul yang dibangun akan didesain agar tetap terlihat alami dan tidak mengurangi estetika Pantai Bingin yang dikenal sebagai spot surfing dan Hidden Gem favorit wisatawan.
Meskipun progres perapian berjalan cepat, wisatawan yang masih ramai berkunjung diimbau untuk tetap berhati-hati mengingat puing sisa pembongkaran masih tersebar di beberapa area pantai dan perairan.
Editor: Rudi.







