Pendampingan Peningkatan Mutu dan Keamanan Makanan Pada Pedagang Lumpia di Kawasan Wisata Pantai Sanur Denpasar

 Pendampingan Peningkatan Mutu dan Keamanan Makanan Pada Pedagang Lumpia di Kawasan Wisata Pantai Sanur Denpasar

Foto: Pengabdi dengan pedagang setelah edukasi

Letternews.net — Kawasan pantai Sanur yang terbentang dari pantai Matahari Terbit, Pantai Segara Ayu, Pantai Sindhu sampai ujung selatan pantai Mertasari merupakan salah satu pantai yang ramai dikunjungi untuk melakukan kegiatan joging, mandi atau menikmati kuliner.

BACA JUGA:  Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Gebyar Edukasi Gizi

Salah satu kuliner yang dijual oleh pedagang kaki lima adalah lumpia dikombinasikan dengan tahu goreng, tempe goreng dan ote-ote. Penjual menggunakan wadah berbentuk persegi empat yang terbuat dari kaca untuk menempatkan dagangannya dan menjajakan disepanjang pantai atau duduk dibawah payung besar menunggu pembeli.

Seorang pembeli akan disajikan satu pincuk (tekor kertas=bhs Bali), apabila pembeli meminta dua macam produk misalnya lumpia dan tahu akan dihargai lima ribu rupiah, empat macam terdiri dari lumpia, tahu, tempe, ote-ote akan dihargai sepuluh ribu rupiah, dilengkapi dengan bumbu dan potongan lombok hijau serta dilengkapi sepotong biting pendek.

BACA JUGA:  Tempe Resmi Diajukan Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Mengingat produk lumpia ini diminati oleh banyak pengunjung pantai semestinya sangat perlu diperhatikan sanitasi dan higienenya.  Produk yang dijanjakan dan pedagang yang menjajakan sebaiknya mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap produk lumpia dan kombinasinya.  Lumpia yang dibawa dari rumah atau tempat membeli (nendak=bhs Bali) harus ditempatkan pada wadah yang bersih dan dalam keadaan tertutup sampai di pantai.

Pada saat penyajian lumpia di pantai pedagang harus memperhatikan kebersihan tangan dan alat yang digunakan seperti penjepit dan gunting.  Pada saat membuat pincuk jangan sampai ada isi steples yang jatuh ke dalamnya. Menuangkan bumbu dengan rapi dan sendok yang digunakan dalam keadaan bersih serta menutup kembali wadah bumbu.  Setelah produk diserahkan kepada pembeli sebaiknya pedagang menutup kembali dagangannya.

Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan keamanan lumpia yang dijual di kawasan wisata Pantai Sanur maka dirancang suatu kegaiatan pengabmas. Kegiatan ini dalam bentuk pendampingan kepada pedagang lumpia untuk meningkatkan cara pengolahan yang baik agar lumpia yang dijual bermutu dan aman bagi konsumen. Dengan harapan tidak sampai menimbulkan gangguan kesehatan yang dapat berdampak terhadap kegiatan pariwisata.

Tujuan kegiatan adalah pedagang lumpia yang mengikuti kegiatan pengabmas akan memiliki peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam pengolahan lumpia yang baik dan benar untuk menghasilkan produk makanan yang bermutu dan aman dikonsumsi.

BACA JUGA:  Forum Tempe Indonesia Bali Kerja Sama Dengan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Training Of Trainer

Penyampaian edukasi pada kegiatan pengabmas ini menggunakan metode brain storming, ceramah, diskusi dan simulasi tentang cara pengolahan yang baik dan benar untuk menjaga mutu dan keamanan makanan yang sesuai standar keamanan makanan.

Pada saat edukasi disampaikan infomasi mengenai cara pengolahan lumpia yang aman meliputi jenis dan cara pengunaan alat serta wadah yang bersih untuk meletakkan lumpia setelah digoreng. Pedagang saat menyajikan kepada pembeli sebaiknya menggunakan peralatan yang bersih dan aman seperti penggunaan kertas, steples, gunting, penjepit dan piting. Juga disampaikan isi lumpia yang secara umum berisi taoge agar dikombinasikan isi lumpia dengan wortel untuk menambah kandungan vitamin A.

BACA JUGA:  Jurusan Gizi Poltekkes Gelar Gebyar Edukasi Gizi, Menu Seimbang Cegah Stunting

Dampak kegiatan pengabdian ini agar pedagang yang telah memperhatikan sanitasi dan higiene pengolahan lumpia agar tetap dipertahankan dan ditingkatkan sehingga tersaji produk lumpia yang aman dikonsumsi.

Ditulis Oleh:

.

Bagikan: