Miliaran Dana Makan Bergizi Gratis Diduga Dirampok! KPK Intip Modus Bahan Baku Jelek dan Laporan Fiktif

 Miliaran Dana Makan Bergizi Gratis Diduga Dirampok! KPK Intip Modus Bahan Baku Jelek dan Laporan Fiktif

Foto: Lobby KPK

 

JAKARTA, Letternews.net – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi program strategis untuk menyehatkan anak bangsa, kini disorot tajam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena adanya dugaan korupsi berjamaah yang menggerogoti dananya hingga miliaran rupiah.

BACA JUGA:  Membaca Strategi Koalisi Perubahan

Badan Gizi Nasional (BGN) telah membongkar dua modus kotor utama yang digunakan oknum untuk menyelewengkan dana MBG:

  1. Penggunaan Bahan Baku Kualitas Rendah: Diduga oknum Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) tergoda iming-iming yayasan dan pihak tertentu. Mereka membeli bahan baku dengan kualitas di bawah standar untuk meraup keuntungan pribadi. Praktik ini ditaksir menambah keuntungan pribadi hingga Rp20 Juta per bulan per oknum. Anak-anak terpaksa mengonsumsi makanan bergizi rendah demi memperkaya oknum berhati busuk.
  2. Pembuatan Laporan Fiktif: Ditemukan adanya praktik pembuatan laporan keuangan palsu atau fiktif. Ironisnya, dugaan keterlibatan ini juga menyentuh Satuan Pelaksana Pengawasan dan Inspeksi (SPPI) yang seharusnya bertugas mengawasi.
BACA JUGA:  Pemprov Layangkan Teguran kepada Finns Beach Club

Mengingat setiap dapur SPPG dikucuri dana hingga Rp10 Miliar, wajar jika program ini menjadi sasaran empuk koruptor.

KPK telah menerima laporan ini dan siap turun tangan. Juru Bicara KPK menyatakan, “Kalau ada dugaan-dugaan yang bisa berdampak pada penurunan kualitas MBG, kita akan lakukan pencegahan di awal.”

Namun, banyak pihak menilai langkah pencegahan ini sudah terlambat. Bukti konkret berupa insiden keracunan nasi goreng MBG dan penutupan operasional SPPG sudah terlihat di berbagai daerah.

BACA JUGA:  Pemkot Denpasar Gandeng BDI Inisiasi Pelatihan Bagi Pelaku IKM Kota Denpasar

Pertanyaan kritis mencuat: Sejak awal program ini digulirkan dengan penekanan pada transparansi, mengapa korupsi masih merajalela? Haruskah gizi dan masa depan anak dikorbankan demi nafsu segelintir oknum?

Mari kita kawal KPK! Siap-siap, oknum penyimpang dana makan anak, kursi panas menanti!

Editor: Rudi.

.

Bagikan: