Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
Santri Pondok Pesantren SPEAM Torehkan Prestasi Gemilang
Letternews.net — Santri Pondok Pesantren SPEAM (sekolah pesantren entrepreneur Al Ma’un) Muhammadiyah Kota Pasuruan berhasil merebut juara perunggu dalam Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) ke 5, KNSR ke-5 merupakan kompetisi sains tingkat nasional. Kompetisi bergengsi ini, diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dan diikuti sebanyak 766 siswa serta 121 guru dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kendati perdana digelar kembali setelah pascapandemi, acara ini sukses disambut antusiasme, semangat dan dedikasi tinggi dari para peserta untuk bersaing menjadi yang terbaik. Sebelum sampai di babak final, para peserta telah berjuang pada babak penyisihan yang telah diselenggarakan pada 13 Agustus 2023 secara hybrid (offline dan online) dan diikuti sebanyak 31.433 siswa serta 215 guru.
Babak final Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) tersebut digelar secara offline di Boash Convention Center (BCC), Jalan Atang Senjana Bantarsari, Ranca Bungur Bogor, Jawa Barat pada Minggu (10/9) kemarin. Santri tersebut, yakni Piet Thomthomi Kenn Mulissyi peraih medali perunggu dan uang pembinaan sebesar Rp 250 ribu.
Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Dr R Ridwan Hasan Saputra, menjelaskan tujuan digelarnya KSNR dan OGS diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mengasah kemampuan guru dan potensi siswa dalam bidang sains. OGS dan KSNR ini diharapkan membuat anak-anak menjadi terpacu dan terpicu untuk belajar sains yang mengandung atau mengasah kemampuan nalar siswa, sehingga dengan belajar sains, nalar siswa atau cara berpikir siswa menjadi lebih baik.
“Dan juga untuk guru, dengan adanya OGS ini semakin bersemangat untuk meningkatkan kemampuan sehingga bisa mengajar menjadi lebih baik,” kata Pak Ridwan, seperti dalam siaran pers, yang dikutip Rabu (13/9/2023).
Sementara itu, Wakil Mudir Pondok Pesantren SPEAM Pasuruan, Dadang Prabowo mengapresiasi atas prestasi santrinya di kompetisi sains nasional, dan bangga serta bersyukur atas pencapaian santrinya. Ajang perlombaan ini pertama kali diikuti melalui seleksi Asesmen Sains Muhammadiyah. Siswa tersebut mampu mewarnai perlombaan tingkat nasional.
Ia berhasil mewakili sekolah, pondok pesantren dan kotanya dalam ajang lomba begengsi yang berkompetisi bersama para siswa di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan bangga dengan prestasi santri yang ditorehkan Ananda Piet Thomthomi Kenn Mulissyi di bidang sains tingkat nasional. Kami melakukan pembekalan rutin. Prestasi ini, karena semangat kolaborasi antara para ustadz dan ustadahz serta anak-anak,” kata Dadang Prabowo saat di konfirmasi awak media via telepon selularnya, Rabu (13/9/2023).
Dadang Prabowo menambahkan segala cara dilakukan sekolah agar para siswa bisa memenangkan kompetisi di tingkat nasional. Bersama tim, pihaknya melakukan pembinaan para siswa untuk mempersiapkan berbagai macam perlombaan baik di tingkat kota, provinsi, nasional maupun internasional.
“Harapan atas prestasi yang diraih dalam perlombaan KSNR adalah prestasi ini, menjadi pembuka dan penyemangat dalam menumbuhkan prestasi lain di tingkat nasional bahkan internasional,” tuturnya.
Dilain Pihak, Piet Thomthomi Kenn Muslissyi mengaku senang dan mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan dari para ustadz dan ustadahznya sehingga bisa mendapatkan medali kemenangan. Karena, perlombaan ini, salah satu perlombaan yang bergengsi di tingkat nasional.
“Kata kunci untuk sukses dalam perlombaan adalah sering bertanya terhadap materi yang belum paham kepada guru pembimbing. Saya mengucapkan terima kasih kepada pada ustadzah dan ustadz yang telah memberikan pembekalan dan membedah teori lomba,” kata putra komisioner KPU Kota Denpasar ini.
Informasi yang berhasil dihimpun, lomba KSNR ini memiliki benefit dan keunikan tersendiri karena para peraih medali emas, perak, dan perunggu untuk kelas 5 SD sampai 9 SMP mendapatkan voucher berupa potongan biaya pendaftaran dan berhak langsung mengikuti kompetisi internasional yang bertajuk International Science Competition (ISC) tanpa melalui tahap seleksi. Benefit tambahan lainnya, khusus peraih medali emas kelas 5 dan 6 SD mendapatkan potongan harga dan golden ticket mengikuti International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) tanpa seleksi. (LN/HUM)