Pemberdayaan Kelompok Usaha Kerajinan Patung dan Tapel di Gianyar

 Pemberdayaan Kelompok Usaha Kerajinan Patung dan Tapel di Gianyar

Foto: Tim Pengabdian Masyarakat beranggotakan Dosen FEB Unwar

Letternews.net — Bali dikenal dengan sebutan pulau dewata dengan sektor wisata yang berkembang pesat, adat istiadat yang kental dan komoditinya yang cukup terkenal. Seiring dengan banyaknya turis lokal maupun mancanegara yang berkunjung, kerajinan khas Bali seperti pernak-pernik berbahan dasar stone, limbah stone, perak, kain tenun dan kain batik, sampai ke kerajinan lukisan pun selalu ludes diborong wisatawan. Salah satu kerajinan yang cukup terkenal adalah seni kerajinan patung. Kerajinan patung yang menembus pasaran luar negeri tersebut sebagian besar digeluti para perajin dan seniman daerah pedesaan salah satunya adalah Banjar Puaya Desa Batuan, Sukawati- Gianyar.

BACA JUGA:  Unwar Terima Hibah Alat Penelitian dari ITS

Industri patung dan tapel merupakan salah satu dari aspek industri kreatif. Industri kreatif adalah industri yang mengandalkan talenta, ketrampilan, dan kreativitas dalam proses produksi dan produktivitas sebuah negara tidak dapat terlepas dari kualitas tiap individu masyarakatnya dengan potensi yang dimiliki masing-masing Industry kreatif memanfaatkan kreativitas, inovasi dan keterampilan yang dimiliki seseorang dalam menghasilkan ide, gagasan ataupun produk yang dihasilkan merupakan industry kreatif dan menjadi komoditas yang diminati di Indonesia maupun mancanegara. Perkembangan teknologi dan media sosial berkontribusi dalam mengenalkan hasil kerajinan Indonesia dan berdampak pada peningkatan pesanan produk kerajinan. Peningkatan pesanan juga terjadi untuk kerajinan tangan dari Propinsi Bali.

Perkembangan industri kerajinan di Pulau Bali sangat dipengaruhi oleh kreativitas pengerajin skala rumah tangga dalam menghasilkan produk dengan kualitas baik. Usaha kreatif tersebut juga dapat membukan kesempatan dan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

BACA JUGA:  Angkut Baliho Capres-Cawapres Pakai Mobil Pelat Merah Bawaslu Akan Segera Dalami

Industri kreatif di daerah Batuan-Sukawati sudah lama dikenal dan memiliki kualitas yang bagus. Salah satunya adalah industri kreatif patung dan tapel. Tapel Bali dibuat dari bahan kayu. Jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan tapel antara lain kayu sandat dan pule. Untuk mengurangi keangkeran, kayu yang dipergunaakn adalah dari Kayu Sandat dan tidak menggunakan kayu Pule. Bahan baku kayu ini harus didatangkan dari daerah lain, karena kayu yang ada di Desa Batuan sudah sangat jauh berkurang dan tidak bisa lagi memnuhi kapasitas produksi dan permintaan pasar. Dalam perjalanannya, jenis usaha seperti ini kerap mengalami pasang surut bisnis. Hal ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi mitra.

Berdasarkan pemaparan analisis situasi, tim pengabdi menggaris bawahi permasalahan yang dihadapi mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif seperti misalnya aspek keuangan, produksi, manajerial dan legalitas. Hal ini memotivasi tim Pengabdian Masyarakat Unwar untuk hadir kembali menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pemberdayaan Kelompok Usaha Kerajinan Patung Dan Tapel Di Desa Batuan, Sukawati-Gianyar ”.

Tim Pengabdian Masyarakat beranggotakan Dosen FEB Unwar yang diketuai oleh Dr. AA Bagus Amlayasa,SE,M.Si, dengan Desak Gde Dwi Arini,SH.MH dan AA Ayu Erna Trisnadewi,SE,M.Si sebagai anggota serta didampingi oleh 2 orang mahasiswa..

Hal ini merupakan bentuk dukungan terhadap salah satu misi dari Kabupaten Gianyar yakni “Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Berwawasan Lingkungan”. Apabila dikaitkan dengan misi dari Kabupaten Gianyar tersebut, maka keberadaan usaha kerajinan patung dan tapel merupakan bentuk UMKM berbasis ekonomi kreatif yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Untuk mencapai hal tersebut dinamika pertumbuhan kerajinan patung sangat dibutuhkan sehingga potensi ekonomi kerakyatan dapat terwujud.

BACA JUGA:  PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor

Kegiatan PKM ini diakhiri dengan memberi bantuan berupa peralatan untuk mendukung kegiatan operasional mitra UKM Tedung Wahdar serta foto bersama. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua Tim PKM. Semoga dengan pemberian bantuan ini dapat meningkatkan produktifitas usahanya.

 

.

Bagikan: