Pasca-Banjir, FKPEN Bali Serukan Gotong Royong dan Jaga Kondusivitas

 Pasca-Banjir, FKPEN Bali Serukan Gotong Royong dan Jaga Kondusivitas

Foto: Foto bersama FPKEN dan jajaran Pembina Flobamora di Posko Bencana di Rumah Sinergi Jalan Tukad Musi I No 5 Denpasar

 

DENPASAR, Letternews.net – Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali menyerukan kepada seluruh pihak untuk fokus pada pemulihan pascabencana banjir di Bali, alih-alih saling menyalahkan. Seruan ini disampaikan Ketua FKPEN Bali, A.A Bagus Ngurah Agung, di Denpasar pada Senin (22/9).

BACA JUGA:  Ketua Dewas KPK Tumpak, Tegaskan Penyitaan Barang Hasto Cs Sesuai Prosedur

Ngurah Agung menyampaikan rasa prihatin dan duka cita atas musibah banjir pada 10 September lalu. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk bergotong royong, membantu masyarakat terdampak, dan memperbaiki alam yang rusak. Ia menilai, saling tuding, apalagi yang dikaitkan dengan isu rasial, merupakan tindakan kontraproduktif yang dapat menghambat upaya pemulihan.

“Daripada kita saling menyalahkan, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah memperbaiki alam yang sudah rusak, dan masyarakat bergotong royong membantu yang terdampak,” katanya.

Bencana ini juga harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk kembali menerapkan semangat Tri Hita Karana dalam memperlakukan alam.

BACA JUGA:  80.183 Rumah Tangga Nikmati Listrik PLN dari Pemerintah

Jangan Bikin Narasi yang Menyudutkan Etnis

Ketua Flobamora Indonesia, Yoseph Yulius Diaz, turut menegaskan bahwa bencana alam disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, narasi yang menyudutkan etnis tertentu sebagai biang kerok adalah kesimpulan yang keliru. Ia meminta semua pihak untuk bijaksana dalam menyikapi persoalan ini agar tidak memicu isu SARA.

Yusdi Diaz menekankan bahwa yang utama saat ini adalah kerja sama semua pihak dalam membantu pemulihan lingkungan dan korban bencana. “Bukan sibuk saling menyalahkan apalagi menggiring opini yang meresahkan kehidupan bermasyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA:  Video Porno Anak di Bawah Umur di Jual Rp 165 Ribu Perpaket

Pembina Flobamora Bali, Fredy Bili, dan Kelompok Ahli Walikota Denpasar Bidang Kebencanaan, Ardi Ganggas, juga meminta agar aparat berwenang bertindak profesional jika ada oknum yang melakukan tindak pidana tanpa membawa-bawa nama suku atau etnis.

Ardi Ganggas menambahkan, masa transisi pemulihan selama tiga bulan adalah momentum yang tepat untuk menunjukkan solidaritas. “Kalau tidak bisa membantu menyumbang, silahkan hadir langsung bantu masyarakat bersih-bersih. Kalau tidak bisa semua, duduk manis dukung lewat doa,” tandasnya.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: