Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
Korban Lakalantas di Buleleng 35 Jiwa di Januari-Juni
Letternews.net — Kecelakaan lalu lintas yang terjadi sejak Januari hingga 11 Juni 2022 di Buleleng mencapai 152 kasus.
“Semester pertama di tahun 2022 ini kasus laka lantas cukup banyak. Berbeda pada tahun 2021 lalu, lebih sedikit mungkin karena dulu ada pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19. Kalau sekarang masyarakat lebih bebas beraktivitas dan bepergian,” ucap Iptu Anton.
Iptu Anton menyebutkan, wilayah yang rawan terjadi kecelakaan adalah Buleleng Barat, tepatnya di jalur Singaraja – Seririt. Jalur itu kerap menjadi lintasan truk atau kendaraan besar yang menempuh perjalanan jauh. Sehingga kecelakaan yang terjadi di jalur tersebut kerap disebabkan oleh faktor kelelahan dan mengantuk.
Selain itu, jalur yang cukup rawan terjadi kecelakaan jug di Jalur Gitgit dengan kondisi medan yang banyak tikungan tajam. “Kecelakaan di Jalur Gitgit rata-rata terjadi karena pengendaranya belum menguasai jalan. Sementara di jalur Singaraja – Seririt, karena faktor kelelahan atau mengantuk. Karena jalur itu kerap dilintasi kendaraan besar,” katanya.
Sebagai upaya untuk menekan angka kecelakaan, Iptu Anton menyebut pihaknya telah memasang beberapa banner di wilayah Gitgit. Dalam banner itu berisi imbauan agar pengendara berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat hendak memasuki tikungan tajam. Sementara di jalur Singaraja-Seririt pihaknya telah menugaskan personel untuk melakukan patroli rutin, serta mengimbau para pengendara untuk beristirahat apabila mengantuk dan merasa lelah.
Iptu Anton pun tidak memungkiri, jalur Singaraja-Seririt memang belum dilengkapi dengan rest area. Namun ia mengimbau kepada para pengendara untuk memanfaatkan halaman SPBU atau menggunakan bahu jalan yang besar untuk beristirahat. “Seperti halaman SPBU Desa Anturan kan cukup luas, itu bisa digunakan untuk istirahat,” terangnya.