Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Gebyar Edukasi Gizi

 Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Gebyar Edukasi Gizi

Foto: Edukasi di SMKN 5 Denpasar

Letternews.net — Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar merupakan salah satu jurusan yang ada pada Poltekkes Kemenkes Denpasar, yang beralamat di Jalan Gumitir No. 72 Biaung Denpasar Timur. Menginjak usianya yang ke-39 pada 14 Agustus 2024, menggelar Gebyar Edukasi Gizi mengangkat tema “Pola Makan Gizi Seimbang Cegah Obesitas”. Sasaran edukasi diantaranya SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan, SMK Panca Atma Jaya Klungkung, SMK Pariwisata Harapan, SMK PGRI 5 Denpasar, SMK PGRI 1 Badung, SMK PGRI Klungkung, SMKN 1 Amlapura, SMKN 1 Tampaksiring, SMKN 1 Tegallalang, SMKN 3 Denpasar, dan SMKN 5 Denpasar.

BACA JUGA:  Sosialisasi Gizi Tentang Pencegahan dan Peanggulangan Stunting Pada Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Gianyar

Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 16,0% pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Jika permasalahan obesitas ini terjadi pada remaja, maka obesitas pada remaja berisiko berlanjut ke usia dewasa. Prevalensi obesitas umur >18 tahun di Provinsi Bali  tercatat sebesar 23,3%.

Obesitas merupakan ketidakseimbangan asupan energi (energi intake) dengan energi yang digunakan (energi expenditure), ditandai dengan adanya penumpukkan lemak yang abnormal. Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), seseorang akan dikatakan terlalu gemuk atau obesitas apabila skala IMT-nya lebih dari 27,0. Obesitas dapat memicu terjadinya penyakit-penyakit kronis di antaranya adalah serangan jantung koroner, stroke, diabetes mellitus (kencing manis), dan darah tinggi (hipertensi). Selain itu, penderita obesitas juga berisiko terjadinya penyumbatan pernapasan ketika sedang tidur. Bahkan, dapat memicu terjadinya kanker kelenjar prostat bagi laki-laki serta kanker payudara dan leher rahim bagi perempuan. Menurut Harvard School of Public Health, obesitas dapat juga memengaruhi berbagai aspek reproduksi, mulai dari aktivitas seksual hingga pembuahan.

Tip untuk mencegah terjadinya obesitas diantaranya banyak makan sayuran dan buah-buahan; mengonsumsi lauk-pauk berprotein tinggi (telor ayam, ikan segar, ayam, dll); batasi mengonsumsi makanan yang terlalu manis, asin dan berlemak; lakukan olahraga secara teratur dan pertahankan berat badan ideal serta biasakan sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.

Apabila saat ini sudah menderita obesitas maka dianjurkan untuk mengonsumsi: cairan seperti air dan jus yang dibantu membuang sisa metabolisme di dalam tubuh; karbohidrat kompleks seperti kentang, ubi jalar; kacang-kacang sebagai sumber energi, vitamin dan serat; sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin; berbagai jenis ikan dan produk unggas tanpa kulit sebagai sumber protein dan mineral; prodk susu rendah lemak sebagai sumber vitamin dan mineral. Makanan yang dihindari seperti sumber karbohidrat sederhana (gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu, selai, dll); bahan makanan sumber lemak (kombinasi menu yang digoreng, dikukus, dipanggang), hindari terlalu sering menggunakan santan kental, mentega dan margarin.

Untuk menentukan status obesitas dapat digunakan IMT dengan rumus sebagai berikut: berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat. Berikut adalah kategori berat badan menurut standar World Health Organizations: kurang dari 18,5 (kurus); 18,5 – 25,0 (Normal); >25 (gemuk).  Seorang siswi dengan berat badan 70 kg dan tinggi badan 1,6 m maka IMT nya adalah 80 : (1,6)2 = 27,3.  Makasiswa ini termasuk gemuk (obesitas).

Kecukupan zat gizi remaja umur 16-18 tahun laki-laki sebagai berikut: energi 2650 kkal, protein 75 g, lemak 85 g, karbohidrat 400 g, folat 400 mcg, vitamin C 90 mg dan besi 11 mg; perempuan sebagi berikut: energi 2100 kkal, protein 65 g, lemak 70 g, karbohidrat 300 mg, folat 400 mcg, vitamin C 75 g dan besi 15 mg.

Untuk memenuhi kecukupan tersebut dapat dikonsumsi menu gizi seimbang satu kali makan untuk perempuan sebagai berikut: Nasi 200 g, ayam goreng 75 g, cah kangkung 100 g, tempe bacem 50 g dan pepaya potong 100 g. Untuk laki-laki nasinya ditambah menjadi 250 g dan ayam goreng menjadi 100 g.

BACA JUGA:  Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Diklat Gizi Bencana

Harapan dari kegiatan edukasi gizi ini agar remaja mengonsumsi menu gizi seimbang remaja sehingga dapat terhindar dari obesitas dan dampaknya terhadap masalah kesehatan dapat dicegah secara dini.

Ditulis Oleh Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar

Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes.
I Gst Putu Sudita Puryana, STP.,MP.
Ni Putu Agustini, SKM.,M.Si.

.

Bagikan: