Forum Tempe Indonesia Bali Kerja Sama Dengan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Training Of Trainer

Letternews.net — Training of Trainer (TOT) dengan tema “The Indonesian Tempe Forum (ITF) Training of Trainers Workshop – Applications of Good Hygienic Practices to Improve Tempe Industry in Indonesia”., dilaksanakan Senin, 6 Mei 2024 bertempat di Ruang Rapat Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan pelantikan pengurus FTI Bali periode 2023-2028 dengan pengurus inti terdiri dari Ketua Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram,.Kes., Sekretaris I G.A. Ari Widarti, DCN.,M.Kes. dan Bendahara A.A. Nanak Antarini, SST.,MP.

TOT diikuti oleh seluruh pengurus FTI Bali dengan narasumber Dr. Dadi Hidayat Maskar, ST., MSc., dari FTI. Materi yang disampaikan mengenai Penerapan Good Manufacturing Practices pada Industri Tempe terdiri dari modul 1. Sejarah Tempe: Dari Indonesia Menuju Dunia; Modul 2. Cara Produksi Pangan Yang Baik;  Modul 3 Proses Pembuatan Tempe Yang Higienis;  Modul 4. Pengemasan dan Pelabelan Tempe; Modul 5. Nilai Gizi dan Khasiat Tempe dan modul 6. Penganekaragaman Produk Olahan Tempe. Saat ini tempe sudah tercatat untuk diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda.  Semoga tempe bisa mengikuti warisan budaya yang sudah diakui seperti batik, eris, gamelan, dsb.

Selesai penyampaian materi agar peserta TOT lebih memahami proses pembuatan tempe secara higienis dilakukan kunjungan ke Rumah Tempe Azaki Bali yang beralamat di Jalan Mahendradata Denpasar.

Tempe yang diproses secara higienis akan memiliki karateristik warna, rasa, tekstur dan kandungan zat gizi yang lebih baik dibandingkan tempe yang diproses dengan cara kurang higienis. Yang dimaksud higienis salah satu contohnya adalah pada saat perendaman dan perebusan kacang kedelai menggunakan wadah dengan bahan stainless steel, tidak dianjurkan menggunakan drum bekas.

Pengupasan kacang kedelai setelah direbus menggunakan alat pengupas sehingga lebih higienis. Karyawan yang terlibat pada proses pembuatan tempe menggunakan pakaian dengan celemek dan penutup kepala, dsb.

Ketua Umum FTI dalam arahannya setelah pelantikan agar segera menyusun program yang mendukung visi dan misi FTI. TOT ini sebagai langkah awal untuk menyamakan persepsi saat mengedukasi masyarakat agar lebih memahami manfaat tempe dan kepada pengrajin tempe dalam rangka mengasilkan tempe yang higienis.

Ditulis Oleh:
Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes
Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar