Sudah Tak Ada Hak BPN Bali Usul Jangan Abaikan PT SBH di Tanah Buyan
Wawali Arya Wibawa Ajak Perkuat Kerukunan Umat

Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Modernisasi Beragama yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Denpasar, Rabu (18/6). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong yang berlangsung di Gedung Pusdiklat Buddha Sakyamuni.
Denpasar, Letternews.net — Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Modernisasi Beragama yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Denpasar, Rabu (18/6). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong yang berlangsung di Gedung Pusdiklat Buddha Sakyamuni.
Kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan kerukunan umat beragama ini digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Denpasar dengan menyasar berbagai elemen masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan ini turut mengundang seluruh elemen mulai dari Pemerintah Kota Denpasar, Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar, akademisi, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar, PHDI, MUI, MPUK, Keuskupan Kota Denpasar, Walubi, Makin, dan organisasi lintas agama lainnya.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam sambutannya mengatakan, Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali bukan hanya menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi, tetapi juga menjadi miniatur keberagaman di Indonesia.
“Masyarakat Denpasar terdiri dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya yang hidup berdampingan secara harmonis. Dalam suasana yang majemuk ini, tentu sangat penting untuk terus menjaga dan memperkuat kerukunan antarumat beragama,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, FKUB memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun dialog, memediasi perbedaan, serta menjembatani kepentingan berbagai kelompok keagamaan. Melalui sosialisasi ini, kita ingin menegaskan bahwa moderasi beragama bukan berarti memaksa untuk menyeragamkan, melainkan mengajak seluruh umat beragama untuk menempatkan sikap toleran, adil, dan menghargai perbedaan sebagai fondasi bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Di samping itu moderasi beragama juga menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadi benteng terhadap paham, radikalisme, dan intoleransi yang bisa merusak sendi-sendi kehidupan beragama dan bermasyarakat. Terutama dalam menyikapi media sosial di jaman sekarang ini, harus bisa benar-benar memilah isu-isu yang beredar di masyarakat agar tidak terpropokasi.
Arya Wibawa mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya tokoh-tokoh agama, untuk terus menjadi teladan dalam menyampaikan ajaran yang damai, inklusif, dan membangun. Mari kita kuatkan komitmen bersama agar Denpasar tetap menjadi kota yang ramah, toleran, dan menjadi contoh keberagaman yang harmoni di indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada FKUB Denpasar atas inisiatif dan kerja keras dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi langkah nyata dalam mempererat kerukunan dan memperkuat persaudaraan sejati di tengah masyarakat”, ungkapnya.
Ketua FKUB Kota Denpasar, Prof. Dr. I Nyoman Budiana, SH., M.Si, mengatakan, pelaksanaan sosialisasi ini dibahas mengenai moderasi beragama yang merupakan keniscayaan. Sehingga, menjadi penting untuk menjadi warga kota yang inklusif sesuai dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam atau kita semua bersaudara.
“Bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FKUB dalam mendukung program pemerintah kota dalam menciptakan harmoni sosial yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia acara Pendeta Justus mengatakan, tujuan acara ini untuk mensosialisasikan Peraturan Menteri Bersama Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kerukunan umat beragama di Kota Denpasar, menyampaikan moderasi beragama di Kota Denpasar dengan cara pandang narasumber dari berbagai tokoh agama dari universitas keagamaan yang berbeda.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat dalam membina kerukunan umat beragama di Kota Denpasar yang kita cintai ini,” ucapnya.
Editor: Anto.