Nugget Tinggi Protein Sebagai Media Penyuluhan di Posyandu

 Nugget Tinggi Protein Sebagai Media Penyuluhan di Posyandu

Foto: Foto Bersama kader posyandu, mahasiswa Jurusan Gizi, berdiri No 4 dari kanan Bu Lilis (Puskesmas II Dentim), No. 6 Wayan Miarta (Kaling Br. Kertajiwa Kesiman Kertalangu Denpasar Timur, No. 7 Dr. Ir. I Komang Agusjaya, M.Kes., Duduk No. 6 dari kanan Ni Putu Agustini, SKM.,M.Si.

Letternews.net — Masalah gizi khususnya stunting saat ini sedang mendapat perhatian dari pemerintah, salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan terbitnya Perpres No. 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Amanat perpres tersebut adalah menyusun strategi nasional yang bertujuan diantaranya menurunkan prevalensi stunting dan menjamin pemenuhan asupan gizi.

Penyebab stunting secara langsung adalah tidak cukupnya asupan zat gizi dan terjadinya infeksi.  Untuk menjamin terpenuhinya kecukupan zat gizi khususnya protein hewani ibu balita dianjurkan untuk menerapkan pola asuh yang baik dengan menyediakan menu gizi seimbang kepada balitanya.

Pada kegiatan posyandu dapat diberikan penyuluhan kepada ibu balita tentang menu gizi seimbang balita. Disertai memotivasi agar ibu menyediakan menu gizi seimbang untuk balita. Kecukupan zat gizi balita sebagai berikut: a) Umur 6-11 bulan energi 800 kkal, protein 15 g, lemak 31 g, karbohidrat 105 g, kalsium 270 mg, fosfor 274 mg, magnesium 55 mg, b) Umur 1-3 tahun energi 1350 kkal, protein 20 g, lemak 45 g, karbohidrat 215 g, kalsium 650 mg, fosfor 460, magnesium 65 mg, c) Umur 4-6 tahun energi 1400 kkal, protein 25 g, lemak 50 g, kalsium 1000 mg, fosfor 500 mg, magnesium 95 mg.  (PMK No. 28 Tahun 2019).

Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut dapat disajikan menu satu kali makan kepada balita umur 6-11 bulan yaitu nasi 50 g, ayam goreng 25 g, tahu goreng 25 g, bening bayam 25 g, pepaya 25 g. Balita 1-3 tahun yaitu nasi 75 g, semur ayam 50 g, tahu isi 25 g, tumis kangkung 25 g, melon 50 g. Balita 4-6 tahun yaitu nasi 100 g, ayam kecap 50 g, tahu bacem 25 g, cah sawi hijau 25 g, semangka 50 g.

Secara rutin pada kegiatan posyandu dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan. Jenis PMT sangat bervariasi seperti bubur kacang ijo, pudding, telur rebus, susu UHT, pisang segar, buah segar (papaya, melon, semangka).  Untuk menambah variasi PMT tersebut dapat diberikan camilan seperti nugget.  Pembuatan nugget yang memodifikasi resep dengan penambahan tepung ke-kame-tu. Kandungan zat gizi nugget (per 100 gram) meliputi protein  12,06; Seng 1,9 mg%; kalsium 73,3 mg%; fosfor 150 mg%; magnesium 20,0 mg%; abu 1,40%; air 59,08%, dengan asam amino pembatas methionine.

Balita umur 1-3 tahun apabila mengonsumsi nugget sebanyak 50 gram akan dapat memenuhi kecukupan protein 30,1%. Tambahan lauk dengan nugget setiap kali makan akan dapat memenuhi kecukupan protein 90,3%. Keadaan ini sangat membantu untuk menanggulangi atau mencegah kejadian stunting pada balita. Uji kesukaan terhadap nugget yang dilakukan pada balita mendapat penilaian sangat disukai yang artinya nugget ini dapat diterapkan sebagai lauk pada menu balita dan PMT di posyandu.  Selanjutnya hasil penelitian ini akan disampaikan kepada Bapak I Made Suena, ST. selaku perbekel Desa Kesiman Kertalangu Denpasar Timur.  Dengan harapan nugget ini dapat digunakan sebagai variasi PMT di posyandu dan dapat diterapkan oleh ibu balita di rumah masing-masing.

BACA JUGA:  Menu Seimbang Balita Penting Diinformasikan Kepada Ibu Balita Pada Kegiatan Penyuluhan Di Posyandu Sebagai Upaya Mencegah Stunting

Ditulis Oleh:

.

Bagikan: