Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
Prabowo-Gibran Presiden, TPA Suwung Bakal Dihipnotis jadi CEP atau Amager Bakke di Denmark
Letternews.net — Prabowo -Gibran Presiden TPA Suwung bakal dihipnotos pengolahannya seperti CopenHill Energy Plant (CEP) atau Amager Bakke di Denmark. Begitu ucap Ketua TKD Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah.
Bahwa permasalahan sampah bukan hanya menjadi permasalahan pulau Bali saja melainkan permasalahan seluruh Dunia. Tidak sedikit pihak yang konsen dalam bidang penanggulangan sampah di dunia, bahkan pengelolaan sampah menjadi energi sudah banyak dilakukan.
Di Bali, bukan hanya soal sampah, tetapi TPA-nya juga menjadi persoalan. Seperti halnya TPA Suwung yang tumpukan sampahnya bisa terlihat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hal itu menjadi kesan awal yang tidak baik bagi para pelancong untuk Bali.
Ironinya adalah pada bulan November 2023 lalu, TPA Suwung mengalami kebakaran. Asapnya menyebar ke mana-mana sehingga begitu menggangu aktivitas masyarakat. Namun di sisi lain kebakaran itu dapat mengurangi tumpukan sampah di TPA Suwung. Musibah sekaligus solusi.
Melihat fakta yang terjadi tentang TPA Suwung, De Gadjah mengatakan apabila Prabowo-Gibran menang, pihaknya akan memperjuangkan agar TPA Suwung dapat dikelola lebih baik sehingga dapat menjadi kawasan yang bersih bahkan menjadi penghasil energi dan kawasan pariwisata baru di wilayah Bali Selatan.
Pengolahannya terinspirasi dari CopenHill Energy Plant atau Amager Bakke di Denmark, didukung oleh teknologi terdepan, pabrik ini bisa membakar 35 ton sampah per jam sambil memotong emisi hingga 99,5%. Ini merupakan perwujudan ambisi Copenhagen untuk menjadi kota karbon netral pertama di dunia pada tahun 2025.
“Pengelolaan TPA Suwung yang merupakan TPA terbesar di Bali ini sebenarnya hanya perlu sebuah political willI, komitmen dari para pemangku kebijakan atau pengambil keputusan untuk dapat mewujudkannya,” ujarnya di Posko Kemenangan Prabowo-Gibran Bali, Rabu (6/12/2023).
Untuk diketahui, Amager Bakke merupakan salah satu pabrik pengolahan sampah paling canggih di dunia. Sebuah fasilitas inovatif yang mengubah sampah menjadi sumber listrik untuk masyarakat setempat. Bangunan ini menelan biaya pembangunan sekitar $650 juta atau sekitar Rp10 triliun dirancang oleh firma arsitektur Denmark BIG.
Fasilitas ini bukan hanya sekadar tempat pengelolaan sampah biasa, tapi sebuah pembangkit listrik yang mampu mengubah 440.000 ton sampah menjadi listrik untuk 150.000 rumah di sekitarnya.
“Kebetulan juga disekitar TPA Suwung, ada Indonesia Power. Apabila TPA Suwung dapat dikelola sebagaimana Amager Bakke, kita yakin supply Listrik di Bali dapat dilakukan secara Mandiri. Karena selama ini kebutuhan listrik di Bali sekitar 350 MW masih di supply dari Luar Bali,” yakinnya.
Lebih lanjut De Gadjah mengatakan, selain dapat dikelola sebagai pembangkit listrik, bonus yang akan didapat adalah pengelolaan kawasan sebagai Daerah Pariwisata. Disebutnya beberapa TPA di Indonesia juga sudah sukses mengelola TPA nya menjadi kawasan Wisata Edukasi.
Bahwa image TPA yang kotor, kumuh, bau dan jorok dapat diubah menjadi kawasan yang bersih dan nyaman. Hal serupa juga diterapkan pada Amager Bakke yang menjadi daya tarik utama di Copenhagen dengan menawarkan taman ski buatan, dinding panjat buatan, restoran, dan bar apres-ski.
“Keberhasilan proyek ini memberikan inspirasi bagi Bali atau pulau-pulau wisata lainnya untuk menggunakan teknologi serupa dalam pengelolaan sampah guna mendukung keberlanjutan lingkungan.”
“Gunungan sampah yang terlihat dari pantauan udara karena lokasi TPA Suwung yang berada di jalur utama Airport dan tempat wisata akan menjadi lebih bersih dan indah apabila dikelola dengan baik. Dengan pengelolaan sampah yang terintegrasi diharapkan Bali dapat memiliki satu komando management pengelolaan sampah,” tandasnya. (LN/HUM)