WRC LAN Provinsi Bali Gelar FGD Bahaya Narkoba, Selamatkan Generasi Merawat Negeri

 WRC LAN Provinsi Bali Gelar FGD Bahaya Narkoba, Selamatkan Generasi Merawat Negeri

Foto: Wakil Walet Reaksi Cepat (WRC) Bali Artem

Letternews.net — Pulau Bali masih diminati wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan. Tak hanya wisatawan nusantara, wisatawan mancanegara pun tak kalah banyak.

BACA JUGA:  Jelang Hari Jadi Ke-74, Polwan Polda Bali Gelar Baksos

Selain memberikan keuntungan dari sisi pariwisata dan perekonomian Bali, ancaman kejahatan juga menanti. Salah satunya yang saat ini sedang menjadi perhatian adalah ancaman peredaran narkoba.

Terkait hal tersebut, Walet Reaksi Cepat, divisi khusus yang ada pada tubuh Lembaga Anti Narkotika, yang memiliki fokus pada masalah penanggulangan tindak kejahatan narkotika, menggelar Focus Grup Discusion- FGD.

Lembaga Anti Narkotika Provinsi Bali – Walet Reaksi Cepat, dalam kegiatan Focus Grup Discusion yang digelarnya Jumat (31/3) siang di Denpasar Bali mengatakan, traffic peredaran narkoba khususnya oleh warga negara asing setiap harinya selalu ada, bahkan lebih besar jumlahnya daripada warga lokal. Tak hanya hitungan gram, narkoba yang diedarkan wna ini bahkan mencapai hitungan kilogram.

BACA JUGA:  Tahun 2022 BNNK Denpasar Ungkap 4 Kasus Penyalahgunaan

Hal ini lah yang harus diwaspadai oleh seluruh pihak termasuk masyarakat, agar tak terjerumus ke dalam gelap dan bahayanya narkotika.

Wakil Walet Reaksi Cepat (WRC) Bali Artem menjelaskan  WRC divisi khusus yang ada pada tubuh Lembaga Anti Narkotika (LAN). WRC merupakan satuan tugas bentukan dari LAN yang memiliki fokus pada masalah penanggulangan tindak kejahatan narkotika. Sebagai kesatuan non pemerintah tentu memiliki batasan kewenangan tersendiri yang berbeda dengan aparat keamanan negara.

Pada prinsipnya keberadaan WRC hanya bersifat membantu aparat keamanan negara dalam melaksanakan program pemberantasan tindak kejahatan narkotika (tipinar) di Indonesia, mengingat jumlah aparat negara yang sangat terbatas dan tidak sebanding dengan medan tanggungjawab pengamanan warga negara Indonesia di tanah air yang begitu luas. Dalam melaksanakan tugasnya tentu WRC tetap selalu melakukan koordinasi dengan aparat keamanan negara dan sekali lagi tetap dalam batas kewenangannya sebagai kesatuan yang berbasis non pemerintah. Semoga WRC dapat dirasakan manfaat keberadaannya oleh pemerintah Indonesia dan masyarakat luas. Kata Artem

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali, Brigjen Pol Nurhadi Yuwono mengatakan, 34 kawasan di Bali masuk pada kawasan waspada peredaran dan penggunaan narkotika. Bahkan 70 persen pengguna yang telah ditangkap dan direhabilitasi oleh bnnp bali merupakan remaja.

Rencananya kegiatan FGD ini akan dilakukan setiap 6 bulan sekali, dan dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, agar masyarakat ikut berpartisipasi berperang melawan narkoba. (LN/PAS)

.

Bagikan: