Wawali Arya Wibawa Resmi Tutup Festival Kelurahan Sumerta,Harapkan Jadi Media Edukasi, Pelestarian, dan Penguatan Karakter Budaya

 Wawali Arya Wibawa Resmi Tutup Festival Kelurahan Sumerta,Harapkan Jadi Media Edukasi, Pelestarian, dan Penguatan Karakter Budaya

Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan menutup pelaksanaan Festival Seni dan Budaya Kelurahan Sumerta pada Sabtu (31/5) yang dipusatkan di Taman Budaya Art Centre Denpasar.

Denpasar — Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, secara resmi menutup pelaksanaan Festival Seni dan Budaya Kelurahan Sumerta yang dipusatkan di Taman Budaya Art Centre Denpasar, Sabtu (31/5).

Festival yang mengangkat tema “Taksu, Tatwaning Adhiyatmika Kasukertan” ini mengandung makna tentang hakikat kejayaan dan kewibawaan menuju kesejahteraan, sekaligus menjadi ruang pelestarian seni, budaya, dan kearifan lokal masyarakat Kelurahan Sumerta. Pelaksanaan penutupan ditandai dengan penyerahan penghargaan oleh Wawali Arya Wibawa kepada para pemenang perlombaan selama kegiatan berlangsung.

BACA JUGA:  Wawali Arya Wibawa Beri Apresiasi Tradisi Omed-Omedan Jaga Tradisi Banjar Kaja Sesetan

Turut hadir dalam penutupan festival, Ketua GOW Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Camat Denpasar Timur Ketut Sri Karyawati, Lurah Sumerta I Wayan Eka Apriana, tokoh masyarakat setempat dan para undangan.

Di sela-sela kegiatan, Wakil Walikota Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan festival ini yang dinilainya sebagai wujud nyata pelestarian budaya serta penguatan identitas lokal masyarakat. Melalui kegiatan ini secara langsung mendukung visi Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. Hal ini khususnya pada misi kelima, yakni menguatkan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan kebudayaan Bali.

“Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi merupakan media edukasi, pelestarian, dan penguatan karakter budaya. Dengan semangat gotong royong dan menyama braya, kita bersama-sama merawat budaya sebagai identitas dan daya saing bangsa,” ujar Arya Wibawa.

Sementara itu, Lurah Sumerta I Wayan Eka Apriana menjelaskan bahwa festival dilaksanakan selama dua hari, mulai Jumat, 30 Mei hingga Sabtu, 31 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan mempererat rasa kebersamaan warga melalui berbagai kegiatan seni dan budaya.

Beberapa kegiatan yang memeriahkan festival antara lain Parade Ngelawar oleh sekaa teruna se-Kelurahan Sumerta, Lomba Gebogan yang diikuti peserta PKK dari tiap banjar, Lomba Busana Adat ke Pura yang melibatkan peserta lansia serta Inaugurasi Jelajah Pesona Sumerta sebagai acara pembukaan.

BACA JUGA:  FKPPU Provinsi Bali Gelar Ziarah Dan Tabur Bunga

Pada hari kedua, festival diramaikan dengan Lomba Mewarnai untuk anak-anak TK, Lomba Baleganjur Ngarap se-Bali, yang mengundang partisipasi lintas wilayah dan generasi. Sebagai penutup, festival menghadirkan hiburan khas Bali yakni pertunjukan Bondres Dadong Rerod, serta penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba.

“Kami berharap Festival Seni dan Budaya Kelurahan Sumerta ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang, baik dari segi kualitas maupun partisipasi masyarakat,” tutup Lurah Eka Apriana.

Editor: Anto.

.

Bagikan: