Tim Pengabdian FTP Universitas Warmadewa Susun Rencana Penataan Pura Dadia Teben Dayang 

 Tim Pengabdian FTP Universitas Warmadewa Susun Rencana Penataan Pura Dadia Teben Dayang 

Foto: Pura Dadia Teben Dayang 

Letternews.net — Desa Adat Sibetan, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang khas. Di tengah pesatnya perkembangan zaman, Desa Adat Sibetan terus berusaha menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka. Salah satu elemen penting dalam kehidupan masyarakat desa adalah keberadaan Pura Dadia Teben Dayang milik masyarakat desa adat, yang menjadi tempat kegiatan keagamaan dan sosial.

BACA JUGA:  FTP UNWAR Revitalisasi Pura Keju Pasca Bencana Berbasis Masterplan Penataan Area Pura

Pura Dadia Teben Dayang bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan dan identitas masyarakat setempat. Untuk memperkuat peran dan fungsi pura desa dalam kehidupan sehari-hari, Desa Adat Sibetan bekerja sama dengan Tim Pengabdian dari Universitas Warmadewa melaksanakan program kolaborasi penyusunan dokumen rencana penataan Pura Dadia Teben Dayang agar kedepannya dapat menjadi ruang yang lebih nyaman dipergunakan oleh segenap masyarakat adat pengemong pura.

Program ini disamping bertujuan untuk peningkatan kenyaman , juga bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas Pura Dadia Teben Dayang serta meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya pelestarian budaya. Program kolaborasi ini dimulai dengan pertemuan antara perwakilan Desa Adat Sibetan dan Tim Pengabdian Universitas Warmadewa.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai aspek penataan pura, termasuk kondisi fisik pura, lingkungan sekitar, serta aktivitas budaya yang dapat dilakukan di pura. Tim Pengabdian Universitas Warmadewa, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, memberikan masukan berdasarkan kajian akademis mereka, sementara masyarakat desa menyampaikan harapan dan kebutuhan mereka.

BACA JUGA:  Menyandang Status PTS Terbaik di Bali, Unwar Kini Terakreditasi Unggul

Dalam pelaksanaan program ini tim desa dikepalai oleh bapak I Made Mastiawan berkolaborasi dengan Tim Dosen yang terdiri dari : 1) Ir. I Wayan Widanan, S.T., MPM.; 2) Putri Ayu Devy Permatasari, S.T., M.Arch, dan 3) Ir. I Gusti Ngurah Hesa Respati Haditama, S.T., M.Eng. Tim Mahasiswa yakni : 1) I Wayan Satria Maha Putra; 2) I Ketut Subagia; 3) Gede Michael Surya Pratama.

Langkah pertama pelaksanaan program adalah pemetaan, pengukuran, dan dokumentasi kondisi Pura Dadia Teben Dayang saat ini. Tim Pengabdian Universitas Warmadewa mengunjungi pura untuk mengidentifikasi kondisi fisik bangunan, struktur, dan ornamen yang ada.

Foto: Tim pengabdian UNWAR

Timjuga melakukan wawancara dengan tokoh adat dan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai sejarah dan filosofi pura desa. Setelah proses pemetaan dan dokumentasi selesai, tahap berikutnya adalah merancang konsep penataan pura desa yang sesuai dengan karakteristik lokal. Konsep ini mencakup perbaikan fisik pura, penataan lingkungan, serta pengembangan program yang dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat.

BACA JUGA:  Prodi S1 Sastra Inggris Unwar Raih Akreditasi Unggul

Fokus utama adalah memastikan bahwa penataan pura tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan keaslian arsitektur Bali. Partisipasi aktif masyarakat Desa Adat Sibetan menjadi kunci sukses program ini. Tim Pengabdian Universitas Warmadewa mengadakan focus group discussion (FGD) dengan warga desa untuk mendapatkan masukan. FGD merupakan tahapan utama dari metode pelaksanaan program yang berbasis perancangan arsitektur yang partisipatif. Dalam perancangan arsitektur yang partiusipatif, keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan sangat penting untuk memastikan hasil akhir sesuai dengan kebutuhan mereka dan untuk meningkatkan rasa memiliki serta tanggung jawab terhadap pura.

Implementasi program dilakukan secara bertahap, dimulai dengan perbaikan infrastruktur dasar seperti atap, dinding, dan lantai pura. Kemudian dilakukan penataan lingkungan sekitar pura, termasuk penghijauan dan pembuatan taman kecil yang dapat digunakan sebagai tempat berkumpul. Selain itu, ornamen-ornamen pura yang memiliki nilai seni dan sejarah juga diperbaiki dan dipelihara.

Program kolaborasi penataan Pura Dadia Teben Dayang ini berhasil berkat komitmen dan kerja keras semua pihak. Masyarakat Desa Adat Sibetan menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif, sementara Tim Pengabdian Universitas Warmadewa memberikan dukungan akademis dan teknis.

BACA JUGA:  Unwar Kerja Sama dengan ITS Gelar Workshop Pemanfaatan AISITS

Kolaborasi ini tidak hanya memperbaiki dan menata pura desa, tetapi juga mempererat hubungan antara masyarakat desa dan perguruan tinggi. Hasil dari program ini nantinya diharapkan adalah tersusunnya rencana penataan Pura Dadia Teben Dayang yang lebih tertata dan terawatt. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara masyarakat dan akademisi dapat menghasilkan perubahan positif dan berkelanjutan, yang diharapkan dapat menginspirasi desa-desa adat lainnya di Bali dan seluruh Indonesia.

Ditulis Oleh:

Ir. I Wayan Widanan, S.T., MPM.
Putri Ayu Devy Permatasari, S.T., M.Arch.
Ir. I Gusti Ngurah Hesa Respati Haditama, S.T., M.Eng.

.

Bagikan: