Tak Berkualitas 4 WNA Rusia Dideportasi Karena Ini

 Tak Berkualitas 4 WNA Rusia Dideportasi Karena Ini

Foto: 4 WNA Rusia

Letternews.net — Kantor Imigrasi Ngurah Rai melakukan tindakan tegas dengan melakukan pendeportasian empat pria asal Rusia. Masing-masing nerinisial RK, AGR, AGA, dan DG. Mereka diketahui melakukan pelanggaran Keimigrasian, dan dipulangkan melalui Terminal Keberangkatan Internasional Ngurah Rai, Selasa dini hari 20 Maret 2023 2023.

BACA JUGA:  WNA Diamankan Polres Bandara

Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Sugito menyampaikan bahwa keempat WNA yang di deportasi tersebut, melakukan dua kasus berbeda. “Ya, RK dan AGR di deportasi akibat penyalahgunaan izin tinggal, yaitu menggunakan izin tinggal kunjungan untuk memberikan jasa pelatihan berkendara sepeda motor,” jelas Sugito, Selasa 21 Maret 2023.

Sedangkan AGA dan DG di deportasi karena kesalahan. “Yakni, akibat tinggal di wilayah Indonesia melebihi masa izin tinggal yang berikan alias overstay,” tuturnya sembari mengatakan, ke empat WNA tersebut dikenakan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) berupa Deportasi dan Penangkalan.

BACA JUGA:  Viral Bule Pendaki Lorotkan Celana Dipuncak Gunung Agung, Masyarakat Minta Aparat Bertindak 

“Mereka sudah di deportasi ke Negara asalnya oleh petugas Imigrasi Ngurah Rai dini hari tadi”, terang Sugito. Sugito menambahkan penangkapan WNA yang menyalahgunakan izin tinggal berawal dari pengumpulan data intelijen terkait informasi dari masyarakat. Tentunya mengenai adanya dugaan WNA yang menyalahgunakan izin tinggal sebagai pelatih sepeda motor.

Setelah didapati bahan yang cukup, tim Inteldakim Imigrasi Ngurah Rai melakukan penindakan terhadap yang bersangkutan. Jajaran Imigrasi Ngurah Rai terus bekerja melakukan pengawasan orang asing dengan melakukan patroli keimigrasian. Patroli keimigrasian yang dilakukan, tidak terbatas pada patroli di lapangan saja. Namun juga patroli digital melalui kanal-kanal media sosial.

Pihaknya juga sangat terbantu oleh masyarakat yang proaktif, melaporkan dugaan pelanggaran keimigrasian oleh orang asing yang masuk ke kanal media sosial kami. “Ini merupakan bukti kepedulian dan dukungan masyarakat terhadap ekosistem pariwisata Bali dan juga Imigrasi,”pungkas Sugito. (LN/PEN)

.

Bagikan: