Setahun Setelah Ngeruwak, Proyek Bali Urban Subway Belum Sentuh Pembangunan Fisik
Foto: Prosesi upacara ngeruwak sebagai penanda dimulainya proyek telah digelar lebih dari setahun lalu, tepatnya pada 4 September 2024

BADUNG, Letternews.net – Proyek ambisius Bali Urban Subway, yang digadang-gadang menjadi transportasi bawah tanah pertama di Bali, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda pembangunan fisik. Padahal, prosesi upacara ngeruwak sebagai penanda dimulainya proyek telah digelar lebih dari setahun lalu, tepatnya pada 4 September 2024, di Sentral Parkir Kuta, Badung.
Pantauan di lokasi menunjukkan, area yang digunakan untuk upacara adat kini tampak kosong dan ditumbuhi rerumputan, mengindikasikan tidak adanya aktivitas konstruksi.
Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Ervan Maksum, membenarkan bahwa belum ada perkembangan nyata sejak upacara tersebut. Ia menjelaskan, mundurnya jadwal pembangunan dipengaruhi oleh perubahan di tingkat pemerintahan dan instansi terkait.
“Iya benar, sudah setahun tidak kerasa ya. Karena ada pergantian baik itu di pemerintahah baik Gubernur atau Bupati juga di Dinas Perhubungan dan SBDJ,” kata Ervan, Kamis (30/10).
Ervan Maksum menambahkan, pergantian kepemimpinan di tingkat pemerintah daerah hingga Dinas Perhubungan membuat proses pembahasan, koordinasi, dan pengambilan keputusan terkait proyek Subway Bali memerlukan waktu yang lebih panjang.
Masyarakat dan pelaku pariwisata pun menantikan kelanjutan proyek ini, mengingat peran vitalnya dalam mengatasi kemacetan dan meningkatkan konektivitas di kawasan strategis Kuta.
Editor: Rudi.







