Program ‘SOBU PANAH’ Beri Harapan Baru bagi Petani di Bangli

 Program ‘SOBU PANAH’ Beri Harapan Baru bagi Petani di Bangli

 

BANGLI, Letternews.net – Para petani di Desa Bunutin, Kabupaten Bangli, kini memiliki harapan baru untuk meningkatkan hasil panen mereka berkat program inovatif bernama “SOBU PANAH” (Solusi Bertanam Padi dan Kacang Tanah). Program ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Unggulan tahun 2025 yang diselenggarakan oleh tim dosen dan mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar. Kegiatan ini didukung penuh oleh universitas dan melibatkan mitra asing dari BASC-Philippines.

BACA JUGA:  Pembaruan Sistem Informasi Coretax DJP, Berikut Ini Perkembangannya

Program SOBU PANAH memperkenalkan sistem tanam tumpangsari antara padi dan kacang tanah sebagai solusi cerdas untuk mengatasi masalah lahan sempit dan keterbatasan pupuk. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga secara alami meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen oleh kacang tanah.

Menurut Ketua Tim Pelaksana, Ir. Cening Kardi, M.M.A., dan Dr. Ni Putu Sukanteri, S.P., M.Agb, pendekatan ini merupakan bentuk pertanian berkelanjutan yang mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menjaga keseimbangan agroekosistem. “Rotasi tanam ini dapat meningkatkan hasil panen padi hingga 41% dan secara signifikan memperbaiki struktur tanah,” kata Cening Kardi.

Program ini dirancang untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi petani, seperti mahalnya harga pupuk, menurunnya kesuburan tanah, dan risiko hama pada sistem monokultur. SOBU PANAH mengintegrasikan dua komoditas strategis—padi dan kacang tanah—dengan kalender tanam yang disesuaikan dengan pola musim dan cuaca lokal.

BACA JUGA:  Sajikan Lakon Jayadrata Penuh Makna, Dalang Muda Bangli Guncang Panggung PKB

Hasilnya, sebanyak 85% dari peserta menyatakan minat tinggi untuk menerapkan SOBU PANAH di lahan mereka. Mereka juga menunjukkan antusiasme untuk mengikuti pelatihan lanjutan dan mengganti sistem tanam konvensional yang selama ini mereka gunakan.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: