Prahara Rumah Tangga di Media Sosial: Suami Pelaut Diduga Korupsi Gaji Demi “Anak Emas” dan iPhone Mahal

 Prahara Rumah Tangga di Media Sosial: Suami Pelaut Diduga Korupsi Gaji Demi “Anak Emas” dan iPhone Mahal

Foto: Gambar Ilustrasi

 

BALI, Letternews.net – Kisah pilu rumah tangga yang dibagikan secara terbuka oleh seorang istri di media sosial mendadak viral, mengungkap dugaan perselingkuhan dan penelantaran ekonomi yang dilakukan oleh suaminya yang bekerja sebagai pelaut. Postingan tersebut menyoroti ironi pengorbanan istri yang banting tulang di rumah, sementara sang suami diduga menghamburkan uang hasil kerja untuk gaya hidup hedon dan wanita lain.

Wanita yang identitasnya tidak disebutkan ini (selanjutnya disebut “Pengunggah”) mengungkapkan kekecewaannya secara terbuka. Ia menyebut suaminya, seorang pelaut yang bekerja di kapal, hidup enak dan bahkan mampu membelikan ponsel mewah, iPhone 17 Pro Max yang ditaksir berharga puluhan juta rupiah, untuk selingkuhannya.

BACA JUGA:  Pjs. Walikota Denpasar Apresiasi The Japan Festival of Udayana

“Pang sekalian berek panak ne onyang nak nawang (Biar sekalian terungkap, biar semua orang tahu),” tulis Pengunggah, memulai curhatannya.

Pengunggah membandingkan pengorbanannya dengan gaya hidup mewah sang suami. Ia mengaku hanya diberi uang bulanan sebesar Rp800 ribu untuk membiayai kebutuhan tiga orang anak. Demi mencukupi kebutuhan susu dan bekal sekolah anak-anak, ia terpaksa berjualan jajanan dan pakaian bekas.

“Malah uang hasil kerja pake enak-enak sama perempuan lain,” keluhnya.

BACA JUGA:  Kapendam Udayana Angkat Bicara, Terkait Viralnya Istri Diselingkuhi 

Ancaman Cerai dan Kambing Hitam Keuangan

Puncak kekecewaan Pengunggah terjadi setelah 17 tahun pernikahan, sang suami tiba-tiba meminta cerai dengan alasan klise: tidak bisa mengatur keuangan. Pengunggah merasa dijadikan kambing hitam, mengingat suaminya yang memegang kendali penuh atas gaji.

“Keuangan dari mana? Dia yang bawa gaji, malah saya yang di pake kambing hitam. Saya dikirim uang bulan hanya secukupnya saja,” tegasnya.

BACA JUGA:  Istri dan Anak Lukas Enembe Segera Dijadwalkan Pemeriksaan Oleh KPK

Pengorbanan 17 Tahun dan Sindiran untuk Mertua

Dalam curhatannya, Pengunggah merinci pengorbanan yang telah ia jalani selama 17 tahun pernikahan, termasuk mengurus tiga anak sendirian—bahkan saat anak sakit, menjalani kewajiban sosial (menyame braya), ngayah di jeroan (polos) dan banjar, hingga membuat segala bentuk Banten (sesajen) untuk Galungan dan Kuningan tanpa bantuan.

Ia juga menyindir pihak keluarga suami yang ia sebut di jeroan (rumah keluarga besar suami) selalu menyalahkannya dan menyebut ia hanya datang membawa uang gaji suaminya.

“Apa kamu pernah bilang terima kasih kepada saya selama ini? Malah rasa sakit hati aja yang kamu berikan selama ini ke saya,” tutupnya dengan nada pilu, mempertanyakan di mana letak keadilan sang suami yang tidak menghargai pengorbanan dan tanggung jawabnya selama belasan tahun.

Kasus ini kini menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet, menyentuh isu sensitif tentang perselingkuhan, tanggung jawab suami, dan pentingnya penguatan ekonomi serta moral dalam sebuah rumah tangga.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: