Petani Ikan Bangli Kini Mandiri Pakan: Unmas Kembangkan Sistem Budidaya Terpadu Ramah Lingkungan
Foto: Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Unggulan 2025

BANGLI, Letternews.net – Sebuah terobosan signifikan dalam budidaya ikan air tawar kini hadir di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli. Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Unggulan 2025, telah memperkenalkan sistem perikanan terpadu yang berfokus pada produksi pakan mandiri berbasis cacing tanah jenis African Nightcrawler (Eudrilus eugeniae).
Program ini bertujuan ganda: meningkatkan efisiensi usaha petani ikan sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dipimpin oleh dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. I Made Tamba, M.P., bersama tim dosen Dr. drh. Nyoman Yudiarini, S.K.H., M.Agb dan Dr. Ida Ayu Made Dwi Susanti, S.P., M.Agb tim dosen Unmas merespons keluhan petani mengenai tingginya harga pakan pabrikan. “Melalui pelatihan intensif, kami mendampingi petani membuat pakan sendiri dari cacing tanah yang mudah dibudidayakan dan kaya nutrisi. Kandungan proteinnya sangat tinggi dan sangat baik untuk pertumbuhan lele dan nila,” jelas Dr. Tamba.
Menerapkan Prinsip Bio-Circular Economy
Sistem yang dikembangkan Unmas ini menerapkan prinsip ekonomi bio-sirkular, di mana limbah lingkungan dimanfaatkan secara maksimal:
- Limbah dapur dan kotoran ternak digunakan sebagai media budidaya cacing.
- Cacing yang dihasilkan diolah menjadi pakan ikan.
- Vermicompost (kotoran cacing) dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman hortikultura.
Dengan adanya sistem terpadu ini, petani di Desa Bunutin diharapkan dapat menekan biaya pakan secara drastis, menjaga kualitas air kolam, dan mengurangi limbah lingkungan secara signifikan.
Pelatihan yang diberikan mencakup teknik budidaya cacing, pengelolaan media, manajemen suhu, hingga pengolahan cacing menjadi tepung atau pelet.
“Bukan hanya teknis budidaya, kami juga memperkenalkan sistem perikanan terpadu sebagai model yang bisa direplikasi desa lain,” tambah Dr. drh. Nyoman Yudiarini, anggota tim pelaksana PkM, menekankan potensi sistem ini untuk dikembangkan di wilayah lain di Bali.
Editor:Rudi.








