Tim PKM Kolaborasi Warmadewa – Timor Leste Kembangkan Wisata Kristo Rei
Persembahyangan Saraswati Bersama di Pura Agung Jagatnatha
Letternews.net — Hari Raya Saraswati yang diperingati pada setiap Saniscara Umanis Watugunung (22/10) berlangsung di Kota Denpasar. Hari Raya Saraswati sebagai peringatan turunnya ilmu pengetahuan diperingati setiap enam bulan sekali (210 hari) atau pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung. Sejak pagi tampak peringatan Hari Raya penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan yakni Dewi Sarawasti telah berlangsung di kegiatan pusat pendidikan hingga di tempat-tempat suci yang ada.
Tak terkecuali pelaksanaan peringatan Hari Raya Saraswati juga berlangsung di Pura Agung Jagatnatha Denpasar. Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dan seluruh Pimpinan OPD mengikuti persembahyangan bersama.
“Memperingati Hari Suci Saraswati yang jatuh setiap enam bulan sekali, tentunya masyarakat yang beragama Hindu menggelar persembahyangan untuk memohon penganugerahan agar diberikan kesidian atau pengetahuan sehingga mampu menjalankan Swadarma Agama dan Swadarma Negara,” ujar Jaya Negara usai melaksanakan persembahyangan bersama.
Lebih lanjut Jaya Negara menekankan bahwa pelaksanaan persembahyangan Hari Suci Sarawati tetap pada disiplin prokes, dengan harapan ke depannya seluruh aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal serta pulih seperti sediakala. “Kita memohon keselamatan, dan anugrah kepada Shang Hyang Aji Saraswati sehingga dapat melaksanakan swadarma kita masing-masing,” katanya.
Sementara Kepala Bagian Kesra, Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara menyampaikan pelaksanaan “piodalan” Shang Hyang Aji Saraswati di Kota Denpasar berlangsung di Pura Agung Jagatnatha dan di Pura Agung Lokanatha. “Pelaksanaan piodalan di Pura Agung Jagatnatha telah berlangsung sejak pagi di puput Ida Pedanda Istri Aseman, Grya Bangun Sanur. Pada sore harinya akan dilaksanakan pembacaan sloka-sloka suci dan pagelaran wayang kulit,” ujar Alit Surya Antara. Tampak sejak pagi pemedek yang didominasi para pelajar dan mahasiswa silih berganti melakukan persembahyangan. (LN/HUM)