Pers harus Jadi Cleaning House

 Pers harus Jadi Cleaning House

Foto: Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja

Letternews.net, — The London School of Public Relations (LSPR) Bali menggelar program rutin Journalism Short Courses bertajuk “Adaptasi Jurnalisme dalam Era Digital”. Ini adalah upaya untuk mendukung peranan jurnalisme di ruang publik.

Kegiatan tersebut menghadirkan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja sebagai narasumber.

Saat pemaparan materi, wartawan senior yang kerap disapa Edo ini mengatakan saat ini negara kita sedang berada di era anomali media. Dan pers harus menjadi Cleaning House atau rumah pembersih terhadap informasi hoaks di media sosial (medsos).

BACA JUGA:  Pemanfaatan PMT Bergizi Sebagai Media Penyuluhan di Posyandu

Era digitalisasi berkembang sangat masif, lalu-lintas informasi dalam media sosial berkembang tidak terkendali tidak dapat dipungkiri media online/siber maupun media cetak mengambil berita dari media sosial dan terkadang Netizen juga dijadikan sumber berita.

“Saat media sosial adalah news maker (pembuat berita) semua orang bisa nulis dan bisa menyebarkan informasi dalam media sosial,” sentil Edo yang juga Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat nasional ini.

Ia menegaskan, kini orang susah membedakan mana media yang berbasis sumber yang benar dan mana yang tidak. Informasi yang tidak ada kebenarannya tetapi itu dibagikan secara terus-menerus akan menjadi sebuah kebenaran.

“Itulah era post-truth (pascakebenaran) ketidakbenaran yang diulang-ulang akan menjadi sebuah kebenaran,” terangnya.

BACA JUGA:  Prabowo Menang Media Asing: Positif Untuk Persatuan Indonesia

Lebih lanjut, dia menjelaskan media sosial layaknya berjalan di hutan rimba. Bebas tak beraturan, tetapi media pers adalah sebuah jalan yang teratur karena ia memiliki aturan. Maka menjadi salah satu alternatif solusi ialah media pers harus menjadi Cleaning House.

“Pers harus menjadi Cleaning House, menjadi filter yang baik untuk memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat luas,” tandas Edo.

Untuk diketahui diskusi ini berlangsung alot terdapat banyak pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang hadir sekitar tiga puluhan orang. Kegiatan kursus singkat jurnalisme yang diselenggarakan oleh LSPR Bali ini adalah sesi pertama dari lima sesi yang diselenggarakan.

BACA JUGA:  Farewell to the "Sang Penggerak" of the Kodam Udayana, Major General Harfendi Requests Support for Maximum Tasks

Terdapat banyak door prize menarik bagi peserta diskusi yang mengikuti kegiatan hingga tuntas dalam lima sesi ini dan aktif dalam bertanya. Door prize-nya berupa S2 gratis dibiayai penuh oleh LSPR bagi 2 orang pemenang dan hadiah lain berupa voucher Indomaret serta berbagai macam hadiah lain yang sangat menarik tentunya. (LN/BM)

.

Bagikan: