Kwarda Bali Gelar Lomba Pidato “Dialogue for Peace” untuk Perkuat Peran Pramuka dalam Menjaga Kerukunan

 Kwarda Bali Gelar Lomba Pidato “Dialogue for Peace” untuk Perkuat Peran Pramuka dalam Menjaga Kerukunan

Foto: Kwartir Daerah Bali menggelar Lomba Pidato Dialogue for Peace dengan tema Optimalisasi Peran Pramuka dalam Menjaga Kerukunan dan Kebhinekaan, berlangsung di Aula Sanggar Bakti Pramuka Kwarda Bali.

Denpasar, Letternews.net — Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bali melalui Local Facilitator Dialogue for Peace (DFP) menggelar Lomba Pidato Dialogue for Peace dengan tema Optimalisasi Peran Pramuka dalam Menjaga Kerukunan dan Kebhinekaan. Kegiatan berlangsung di Aula Sanggar Bakti Pramuka Kwarda Bali dan diikuti 25 Pramuka Penegak dari berbagai kwartir cabang.

BACA JUGA:  Gubernur Koster Minta Segera Jalankan Gerakan Bali Bersih Sampah

Lomba ini merupakan bagian dari Rencana Tindak Lanjut (RTL) pasca Training of Trainers Dialogue for Peace Kwartir Nasional. Program DFP bertujuan membekali generasi muda Pramuka dengan pemahaman mengenai dialog sebagai pendekatan damai dalam menyelesaikan persoalan keberagaman.

Mewakili Ketua Kwarda Bali, Sekretaris Kwarda Bali Dr. Ni Luh Putu Widyantari, SSTP., MAP., membuka kegiatan dan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan lomba yang mendorong penguatan budaya dialog di kalangan Pramuka Penegak.

BACA JUGA:  Ketua Kwarda Bali Cok Ace Turun Langsung Salurkan Bantuan Korban Banjir

Dalam sambutannya, Ketua Kwarda Bali menegaskan bahwa Pramuka sejak awal telah menjadi ruang pemersatu bangsa.

“Gerakan Pramuka adalah perwujudan nyata dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman bukan alat pemecah belah, melainkan modal pemersatu,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa berdialog dan bermusyawarah merupakan bagian dari kode moral Pramuka.

“Dialog bukan sekadar berbicara, tetapi mendengarkan dengan empati dan memahami dengan hati,” tambahnya.

BACA JUGA:  Kwarda Bali Gelar Orientasi Pengurus,  Pentingnya Penguatan Kapasitas dan Pemahaman Organisasi

Lomba pidato ini menghadirkan dewan juri dari Kesbangpol Provinsi Bali, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora), serta perwakilan KNPI. Para peserta diberi ruang untuk menyampaikan gagasan kreatif mengenai upaya menjaga toleransi dan kerukunan melalui peran Pramuka.

Local Facilitator DFP Kwarda Bali, Gede Wirawan, SH., MH., menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi pembentukan generasi Pramuka yang dialogis.

Ia menyebutkan bahwa setiap peserta juga mendapatkan pengayaan materi mengenai identitas diri, persepsi dan miskonsepsi, gaya menghadapi konflik, serta prinsip-prinsip dialog konstruktif.

Melalui kegiatan ini, Kwarda Bali berharap lahir para Duta Perdamaian dari kalangan Pramuka Penegak yang mampu menjadi teladan toleransi di lingkungan masing-masing.

Editor: Anto.

.

Bagikan: