Jelang Tahun Baru 2025, Pesanan Hotel-Hotel di Bali Mulai Melonjak

 Jelang Tahun Baru 2025, Pesanan Hotel-Hotel di Bali Mulai Melonjak

Foto: I Ketut Darmayasa, S.IP., MM., CHT, Resident Manager Grand Istana Rama Hotel

Letternews.net — Menjelang Tahun Baru pesanan atau booking hotel di Bali mulai naik. Kini, kenaikan pesanan hotel di Pulau Dewata mencapai 15 persen, ketika mendekati tahun baru.

I Ketut Darmayasa, S.IP., MM., CHT, Resident Manager Grand Istana Rama Hotel mengatakan, untuk saat ini saja rata-rata okupansi hotel di Pulau Bali per tanggal 29 Desember 2024 sudah sekitar 95 persen dan jelang tahun baru, pesanan hotel sudah meningkat 15 persen.

BACA JUGA:  Berkat Perhelatan KTT G20 Hotel Penuh

“Iya sudah mulai ada peningkatan untuk nataru ini, khususnya untuk domestik. Sudah mulai (naik) sekitar 15 persen, nanti terus bergulir dan proses, kita harapkan nantinya tahun baru itu full. Kalau saat ini sudah 95 persen (okupansi hotel),” kata Ketut Darmayasa yang juga Ketua Umum DPP IFBEC, saat dihubungi, Minggu (29/12).

Ia memprediksi, saat tahun baru okupansi hotel di Bali diprediksi rata-rata mencapai 90 persen dan untuk Tahun Baru bisa mencapai 100 persen lebih untuk tingkat okupansi hotel di Bali.

“Natal dan Tahun Baru pasti akan ada kenaikan okupansi hotel di Bali, sebab sekarang saja banyak hotel di Bali yang sudah full,” imbuhnya.

BACA JUGA:  BRI Buka Layanan Operasional Terbatas Saat Libur Nataru, Layani Kebutuhan Nasabah Dengan Aman dan Lancar

Ia juga menyebutkan, bahwa hotel di Bali full booking akan terjadi pada tanggal 29 Desember 2024 hingga tanggal 5 Januari 2025. Sementara, pihaknya memperkirakan mendekati Nataru untuk wisatawan domestik akan mencapai 20 ribu per hari dan untuk wisatawan mancanegara sekitar 18 ribu per hari yang berlibur ke Bali.

“Itu akan full tanggal 31 Desember (2024). Karena itu sudah memasuki high season dan peak season di tanggal-tanggal itu juga sampai tanggal 5 Januari 2024,” jelasnya.

Ia menyatakan, untuk saat ini tarif hotel akan mulai naik kendati tidak terlalu banyak, ujarnya.

Reporter: Anto

.

Bagikan: