Gubernur Koster Kumpulkan Ribuan Pecalang, Serukan Jaga Bali dari Aksi Anarkis

 Gubernur Koster Kumpulkan Ribuan Pecalang, Serukan Jaga Bali dari Aksi Anarkis

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ketua DPRD Bali Dewa “Jack” Mahayadnya dan Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet mengumpulkan ribuan pacalang se-Bali di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar

Denpasar, Letternews.net – Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Ketua DPRD Bali, Dewa “Jack” Mahayadnya, dan Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, mengumpulkan ribuan pecalang se-Bali di Lapangan Puputan Margarana, Senin (1/9/2025). Pertemuan ini digelar untuk memperkuat komitmen menjaga keamanan Pulau Dewata dari potensi aksi demonstrasi anarkis.

BACA JUGA:  Eric Rosi Priyo Nugroho Pimpin PLN UID Bali 

Dalam arahannya, Gubernur Koster menekankan peran penting pecalang dalam menjaga kerukunan dan kedamaian Bali. “Saya mengajak seluruh pecalang untuk menyerukan Bali damai. Kita jaga bersama Pulau Surga ini dari segala bentuk gangguan,” ucapnya.

Ketua DPRD Bali, Dewa Mahayadnya, menambahkan bahwa aspirasi masyarakat harus disampaikan dengan cara yang santun, tanpa harus memicu kegaduhan. Sementara itu, Ketua MDA Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menegaskan bahwa pecalang bertugas menjaga ketertiban adat dengan pendekatan humanis, bukan kekerasan.

“Pecalang itu ngayah untuk adat, menjaga ketentraman, kedamaian, dan keamanan. Mereka tidak dibekali senjata, hanya tegas dengan ucapan. Itu sudah dihormati sejak dulu,” katanya.

BACA JUGA:  PHRI Provinsi Bali Gelar Temu Wirasa, Bangun Pariwisata Bali yang Aman, Kreatif dan Berkelanjutan
BACA JUGA:  Penetapan Presiden-Wakil Presiden Terpilih Hasil Proses Demokrasi

Pernyataan Sikap Pecalang: Bali Wajib Dijaga Bersama

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan pecalang Bali, Nyoman Beker, membacakan pernyataan sikap yang tegas. Intinya, pecalang menolak segala bentuk demo anarkis yang merusak kedamaian Bali, terutama yang melibatkan massa dari luar daerah.

Pernyataan sikap tersebut juga menegaskan bahwa pecalang:

  • Menganggap Bali sebagai tanah kelahiran yang wajib dijaga bersama.
  • Tidak rela keamanan Bali diganggu oleh aksi tidak bertanggung jawab.
  • Siap membela Bali secara niskala-sekala (rohani-jasmani) dari segala ancaman.
  • Mendukung penuh langkah tegas TNI dan Polri dalam menindak pelaku anarkis.
  • Siap bekerja sama dengan aparat dan masyarakat untuk menjaga keamanan Bali.

Deklarasi ini menegaskan posisi pecalang sebagai garda terdepan penjaga harmoni Bali bersama aparat keamanan, memastikan kedamaian yang sudah terbangun tetap lestari.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: