Gawat! Angka Obesitas Bali di Atas Nasional, Poltekkes Denpasar Dorong Siswa SD Guwang Naikkan Konsumsi Sayur-Buah Lewat Edukasi Gizi Seimbang

 Gawat! Angka Obesitas Bali di Atas Nasional, Poltekkes Denpasar Dorong Siswa SD Guwang Naikkan Konsumsi Sayur-Buah Lewat Edukasi Gizi Seimbang

Foto: Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar edukasi gizi seimbang di SDN 2 Ketewel, Sukawati (Agustus 2025). Mengatasi angka obesitas Bali yang tinggi akibat rendahnya konsumsi sayur/buah (hanya 10% pengeluaran). Edukasi sukses tingkatkan pengetahuan siswa 1,7 poin. Dosen I Wayan Ambartana tekankan porsi sayur lebih banyak.

GIANYAR, Letternews.net – Tingginya angka obesitas di Provinsi Bali yang berada di atas prevalensi nasional, khususnya pada usia sekolah, menjadi perhatian serius. Data menunjukkan salah satu penyebab utama adalah rendahnya konsumsi makanan nabati, khususnya sayur dan buah, di kalangan masyarakat Bali.

Menanggapi masalah kesehatan publik ini, dosen dan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar melaksanakan program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) di SDN 2 Ketewel, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, pada Agustus 2025. Edukasi ini bertujuan menggugah siswa untuk membiasakan diri mengonsumsi sayur dan buah dalam rangka meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya obesitas.

BACA JUGA:  Kebertahanan Bali Posisi Strategis Potensi Kelautan

Anjuran Konsumsi dan Risiko Gula Tinggi Buah

Menurut I Wayan Ambartana, SKM, M.Fis selaku dosen pengabdi, data menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk sayur dan buah di Bali hanya 10% dari total pengeluaran pangan (BPS Bali 2024). Sementara target Skor PPH (Pola Pangan Harapan) yang diharapakan sebesar 92%.

Ambartana menjelaskan, anak usia sekolah dianjurkan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 300-400 gram per hari atau setengah piring, di mana dua-pertiga dari porsi tersebut sebaiknya adalah sayuran.

“Anjuran konsumsi sayuran lebih banyak daripada buah karena buah juga mengandung gula. Konsumsi buah yang sangat manis dan rendah serat agar dibatasi, karena asupan fruktosa dan glukosa yang sangat tinggi dapat berisiko meningkatkan kadar gula darah,” tegas Ambartana.

Dosen pengabdi lain, Ni Made Yuni Gumala, SKM, M.Kes, menambahkan bahwa konsumsi sayur dan buah yang cukup turut berperan penting dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik, seperti menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula, kolesterol, dan juga menurunkan risiko sembelit serta kegemukan.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Cek Harga Kebutuhan Pokok

Edukasi Sukses Tingkatkan Pengetahuan Siswa

Program edukasi gizi seimbang ini melibatkan siswa kelas IV, V, dan VI. Sebagai indikator keberhasilan, tim Poltekkes Denpasar melakukan evaluasi melalui pre dan post test.

Hasilnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata sebesar 1,7 poin, yaitu dari 6,7 poin sebelum edukasi menjadi 8,4 poin setelah edukasi. Peningkatan signifikan ini mengindikasikan bahwa materi edukasi yang disampaikan berhasil meningkatkan pengetahuan sasaran tentang gizi seimbang.

I Putu Eka Sugiantara, S.Pd, Kepala SDN 2 Ketewel, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap program serupa dapat dilaksanakan secara rutin mengingat masih banyaknya siswa yang mengalami obesitas akibat rendahnya konsumsi sayur dan buah.

Dengan meningkatnya pengetahuan, Poltekkes Denpasar berharap siswa-siswi SD di Desa Guwang dapat membiasakan diri mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan memperbanyak sayur dan buah, sehingga berkontribusi menurunkan angka obesitas di Bali.

Ditulis Oleh
I Wayan Ambartana, SKM, M.Fis, dan
Ni Made Yuni Gumala, SKM, M.Kes

.

Bagikan: