Fenomena Sampah dan Masa Depan Bali

 Fenomena Sampah dan Masa Depan Bali

Foto: Dr. Nyoman Sugawa Korry

Denpasar, Letternews.net – Fenomena sampah adalah konsekuensi logis dari setiap aktivitas manusia. Di mana pun manusia berinteraksi, tumpukan benda yang disebut sampah pasti akan tercipta. Manusia, yang dibekali akal dan budi, seharusnya mampu mengelola konsekuensi dari setiap aktivitas, termasuk penanganan sampah. Namun, pertanyaan besar muncul: mengapa masalah sampah di Bali, sebuah destinasi pariwisata terkemuka, seolah-olah belum bisa ditangani secara tuntas?

BACA JUGA:  Kampanye Hijau , PMI Bali Tanam 1000 Pohon Mangrove

Kegagalan dalam mengelola sampah di Bali memiliki konsekuensi yang jauh lebih besar. Sebagai daerah pariwisata, Bali sangat sensitif terhadap kebersihan. Citra Bali sebagai destinasi yang indah dapat tercoreng akibat penanganan sampah yang buruk. Selain itu, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi filosofi Tri Hita Karana, fenomena ini secara psikologis, sosial, dan ekonomi sangat memengaruhi masa depan Bali.

Lalu, apakah masalah sampah ini tidak bisa diatasi? Dr. Nyoman Sugawa Korry dengan tegas menyatakan, “Jawabannya adalah sangat bisa.”

Solusinya, menurut Dr. Sugawa Korry, adalah dengan penanganan komprehensif dari hulu hingga hilir. Tujuannya adalah meminimalkan jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat secara mudah dan murah.

BACA JUGA:  Satgas Evakuasi Selalu Siap Siaga Dukung Peserta KTT G20

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan kehadiran dan kolaborasi dari pemerintah, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat. Dr. Sugawa Korry meyakini bahwa jika semua pihak serius, fenomena sampah di Bali dapat tertangani secara komprehensif dalam waktu paling lambat tiga tahun.

Sebagai langkah awal, Dr. Sugawa Korry mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, swasta, dan masyarakat—untuk berdiskusi. Ia siap memberikan masukan melalui forum-forum diskusi guna merumuskan strategi dan manajemen penanganan sampah yang efektif.

Editor: Anto.

 

.

Bagikan: