Tim PKM Kolaborasi Warmadewa – Timor Leste Kembangkan Wisata Kristo Rei
Eks Kader PSI Tsamara Amany Minta Tolong ke Mabes Polri
Letternews.id — Mantan politikus PSI, Tsamara Amany Alatas diserang netizen setelah putuskan keluar dari PSI. Bahkan perempuan kelahiran 24 Juni 1996 itu mulai dicap dengan sebutan kadal gurun atau kadrun. Tsamara rupanya kesal.
Melalui akun Twitter-nya dia memposting sebuah tangkapan layar percakapan netizen yang menuduhnya sebagai kadrun yang kembali ke habitatnya. Dia meminta atensi Polisi untuk amankan pemilik akun yang dinilai rasis itu.
“Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme…..” tulis Tsamara dikutip, Jumat 22 April 2022.
Di tangkapan layar itu, salah satu akun Instagram @xeriaz_marhaenisi menyebut bahwa Tasamara keluar dari PSI karena berketurunan Arab. Sehingga tidak menyukai hal-hal yang berbau nasionalis.
“Dia kan genitikanya ada bau bau gurun pasir jadi tidak betah dengan hal-hal yang berbau nasionalis jadi dia kembali ke habitat asli nya ia itu kadrun,” kata akun @xeriaz_marhaenisi ini.
Tidak sampai di situ, netizen ini juga mengatakan bahwa jika memiliki otoritas, dia akan membantai para keturunan Arab di Indonesia seperti halnya Nazi membantai Yahudi.
“Jika saya yang memegang otoritas tertinggi di indonesia saya akan mengelurkan dekrit untuk memerintah angkatan bersenjata kita untuk mengirim seluruh para keturunan imigran Arab Yaman tanpa reserve yang ada di indonesia untuk di kirim ke camp solusi final akhir dan saya pastikan akan jauh exstrim apa yang pernah dilakukan NAZI germany terhadap orang yahudi,” tulis dia.
Tsamara Umumkan Keluar dari PSI
Tsamara resmi memutuskan keluar dari PSI pada Senin 18 April 2022 lalu. Hal itu dia umumkan lewat Twitternya.
“Per hari tanggal 18 April 2022, saya resmi mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Terima kasih dari hati terdalam saya atas berbagai kesempatan yang sudah diberikan @psi_id,” kata Tsamara.
Tsamara membantah alasan keluar dari PSI karena suaminya, Ismail Fajrie Alatas adalah pendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sementara PSI adalah oposisi-nya Anies.
“Politik hari ini: perempuan dianggap tidak bisa mengambil keputusan secara independen. Seolah perempuan itu objek lemah yang dengan mudah ‘disuruh’ dan ‘dipengaruhi’ oleh laki-laki,” kata Tsamara Amany. Menurut Tsamara Amany, mencari-cari cuitan lama suaminya lalu mengaitkannya dengan keputusan keluar PSI terbilang berlebihan.
Dia menegaskan suaminya sama sekali tidak pernah tertarik dunia politik praktis. “Dan, agak norak nggak sih, cari twit pasangan saya yang dari dulu nggak pernah tertarik politik praktis?” kata Tsamara Amany.
Tsamara Amany menyebut dirinya dan suami punya pemikiran masing-masing yang tak selalu sama. Soal karier, dia menegaskan bisa mengambil keputusan independen.
“Saya dan @ifalatas itu sudah sama-sama dewasa. Kami punya pemikiran masing-masing. Terkadang sama, terkadang beda. Nggak apa-apa dalam pernikahan kan memang perjalanan saling melengkapi. Dan kami bisa ambil keputusan yang menyangkut karier kami secara independen,” ujar Tsamara.
(LN/NET)