Duka Menyelimuti Keluarga Nengah Sudaya Meninggal Dunia Akibat Kena Tujuk Taji Ayam

 Duka Menyelimuti Keluarga Nengah Sudaya Meninggal Dunia Akibat Kena Tujuk Taji Ayam

Foto: Ilustrasi Gambar

Denpasar, Letternews.net Dunia perdesaan Bali kembali berduka. I Nengah Sudaya (55), seorang warga Banjar Anyar, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (27/7) sore, setelah mengalami luka parah akibat taji ayam saat mengikuti tradisi sabungan ayam.

BACA JUGA:  Bamusi Bali Gelar Doa Lintas Agama Tokoh Agama, Ormas, Politik dan Masyarakat Sepakat Pemilukada Damai 2024

Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah arena sabungan tak resmi di kawasan Denpasar. Menurut saksi mata, Sudaya terlibat dalam sebuah sabungan ayam ketika salah satu ayam aduan miliknya tiba-tiba menyerang dan taji ayam tersebut menancap dalam di bagian paha kirinya.

“Kejadiannya sangat cepat. Pak Sudaya sedang fokus memegang ayamnya, tiba-tiba ayam lawan menyerang dan taji itu langsung menancap di pahanya,” ujar Wayan Budi, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian.

Meskipun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Ngoerah (sebelumnya Sanglah) di Denpasar, nyawa I Nengah Sudaya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia beberapa jam setelah kejadian akibat pendarahan hebat.

Kabar meninggalnya I Nengah Sudaya sontak mengejutkan keluarga dan kerabat. Pihak keluarga menyatakan kesedihan mendalam dan tidak menyangka musibah ini akan menimpa almarhum. Rencananya, jenazah I Nengah Sudaya akan diupacarakan sesuai dengan adat dan tradisi Bali dalam beberapa hari ke depan.

BACA JUGA:  Wakil Bupati Karangasem Hadiri Pembukaan Musrembang Provinsi Bali Tahun 2025-2045

Peristiwa ini kembali menyoroti risiko dan bahaya yang melekat pada praktik sabungan ayam, terutama yang tidak berizin dan tanpa pengawasan ketat. Meskipun menjadi bagian dari tradisi budaya di Bali, aspek keselamatan seringkali terabaikan, menyebabkan insiden yang tidak diinginkan seperti yang menimpa I Nengah Sudaya. Pihak berwenang diharapkan dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan semacam ini demi mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Editor: Anto.

.

Bagikan: