Drama Sidak BUMN di DPR: Menkeu Purbaya Ditekan, Kenapa Kader PDIP Justru “Kepanasan”?

 Drama Sidak BUMN di DPR: Menkeu Purbaya Ditekan, Kenapa Kader PDIP Justru “Kepanasan”?

Foto: Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa

JAKARTA, Letternews.net – Suasana panas mewarnai Rapat Kerja di DPR RI yang membahas isu-isu strategis, terutama terkait kinerja dan dugaan kebobrokan di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, yang menarik perhatian publik adalah reaksi tak terduga yang muncul dari fraksi politik tertentu, khususnya kader PDI Perjuangan (PDIP), ketika Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mulai berbicara.

Publik menyoroti keheranan yang terpancar dari wajah Purbaya—seperti yang banyak beredar di media sosial—saat melihat dinamika rapat. Sasaran sidak adalah BUMN, tetapi yang menunjukkan reaksi defensif dan tertekan justru adalah kader partai politik. Muncul pertanyaan tajam: Apakah karena banyak “pohon kering” yang takut terbakar saat api kebenaran mulai dinyalakan?

BACA JUGA:  48,35 Triliun Anggaran Tahun 2024 Yang Diajukan Kemenkeu

Ancaman Kebenaran dan Reaksi Ketua DPR

Dalam sesi rapat, Menkeu Purbaya disudutkan dan ditekan habis-habisan, bahkan oleh Ketua DPR RI, agar tidak membongkar terlalu jauh kebobrokan yang terjadi di tubuh BUMN. Tekanan ini justru memicu spekulasi liar di tengah masyarakat.

Menanggapi tekanan tersebut, Purbaya Yudhi Sadewa, dengan wajah tenang dan intonasi pelan, melontarkan kalimat yang tajam dan menohok:

“Kalau saya diam, negara yang rugi. Kalau saya bicara, banyak yang ketakutan.”

Pernyataan ini sontak menjadi sorotan, memperjelas bahwa permasalahan BUMN bukan sekadar persoalan manajemen korporasi, tetapi sudah terjalin erat dengan kepentingan politik.

BACA JUGA:  Timnas Indonesia Harus Naik setelah Piala Asia 2023

Rakyat Mulai Paham: Topeng yang Retak

Reaksi dari fraksi politik yang dianggap ‘kepanasan’ tersebut kini membuat rakyat mulai paham. Dugaan yang berkembang di ruang publik adalah bahwa bocornya aset negara dan kerugian BUMN mungkin tidak lepas dari perlindungan atau keterlibatan oknum-oknum politik.

Sorotan publik kini beralih: BUMN disidak, tapi kenapa politik yang menjerit?

Pertanyaan ini mengemuka seiring dengan desakan masyarakat agar Purbaya Yudhi Sadewa membongkar semuanya. Rakyat ingin tahu siapa saja yang selama ini berpura-pura membela kepentingan mereka, namun diam-diam bertindak sebagai ‘lintah BUMN’ yang merugikan keuangan negara demi kepentingan pribadi atau kelompok. Drama di DPR ini semakin menegaskan bahwa perjuangan memberantas korupsi dan menyehatkan BUMN adalah pertarungan yang melibatkan taruhan politik tingkat tinggi.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: