Bursa Ketua DPD PDIP Bali: Koster vs Mahayastra, Ada Apa di Balik Absennya Giri Prasta?

Foto: I Wayan Koster, I Made “Agus” Mahayastra, dan I Nyoman Giri Prasta.
DENPASAR, Letternews.net – Suhu politik di tubuh PDI Perjuangan Bali kian memanas jelang Konferensi Daerah (Konferda) PDIP Bali pada 18 Oktober 2025. Hasil penjaringan dari berbagai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) telah memunculkan dua nama kuat yang diusulkan untuk memimpin DPD PDIP Bali: Wayan Koster (Gubernur Bali) dan I Made Agus Mahayastra (Bupati Gianyar).
Namun, yang menjadi kejutan besar adalah absennya nama I Nyoman Giri Prasta dari daftar usulan calon Ketua DPD di Tabanan. Giri Prasta, yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Bali dan dikenal memiliki basis akar rumput yang sangat kuat di Badung, tidak masuk dalam bursa formal yang diajukan DPC PDIP Tabanan.
Spekulasi di Balik Absennya Kader Senior
Absennya figur sepopuler dan sekuat Giri Prasta memunculkan pertanyaan besar di kalangan pengamat politik. Selama ini, Giri Prasta kerap digadang-gadang sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dan calon kuat penerus Wayan Koster di kursi Ketua DPD.
Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, saat dikonfirmasi pada Senin (6/10), memilih fokus pada dua nama yang diajukan. “Nama-nama itu sudah kami usulkan, dan kemungkinan sudah disampaikan ke pusat,” ujarnya.
Langkah DPC Tabanan yang memilih fokus pada Koster (sebagai simbol kesinambungan) dan Mahayastra (merepresentasikan generasi progresif) menimbulkan spekulasi bahwa terjadi pergeseran kekuatan politik internal di tubuh PDIP Bali. Kehilangan dukungan formal di salah satu DPC kuat seperti Tabanan mengindikasikan bahwa Giri Prasta mungkin sedang memainkan strategi politik lain, atau adanya konsolidasi faksi-faksi besar yang tidak terakomodasi dalam usulan formal.
Konferda PDIP Bali 2025 diprediksi akan menjadi ajang tarik-menarik pengaruh antar faksi di internal partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Apakah DPP akan mempertahankan Wayan Koster demi stabilitas, memberikan ruang bagi regenerasi melalui I Made Agus Mahayastra, atau justru menciptakan kejutan dengan “mendaur ulang” nama I Nyoman Giri Prasta di detik-detik terakhir?
Drama perebutan kursi Ketua DPD PDIP Bali ini tampaknya baru saja mencapai puncaknya.
Editor: Rudi.