Arja RRI Reborn Bikin Penonton PKB Terpukau!

 Arja RRI Reborn Bikin Penonton PKB Terpukau!

Foto: Arja RRI Reborn

Denpasar, Letternews.net Arja RRI kembali mengguncang panggung Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47! Tampil dalam format segar bertajuk Arja RRI Reborn, kelompok Sekaa Arja Sundara Citta dari Komunitas Seni RRI Denpasar sukses membius ribuan penonton di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (15/7).

Belum dimulai pun, bangku-bangku sudah penuh. Penonton yang datang bukan hanya penggemar lama, tapi juga generasi baru yang penasaran seperti apa versi reborn dari arja legendaris RRI yang sudah melegenda puluhan tahun.

BACA JUGA:  Ganesha Publisher sebagai Penerbit Buku ber-ISBN dan Jurnal Ilmiah ber-ISSN

Dibuka dengan lakon “Sungu Mawungu”, pertunjukan ini langsung menghipnotis lewat kekompakan penari dan tembang khas arja yang dikemas lebih dinamis tanpa meninggalkan pakem. Setiap tokoh yang tampil langsung disambut tepuk tangan. Suasana seperti menonton pertunjukan bintang besar!

“Ini bukan hanya nostalgia, tapi juga pembuktian bahwa seni arja tetap hidup dan bisa adaptif dengan zaman,” kata I Gusti Made Sumadi, sutradara sekaligus penggagas pertunjukan.

Sumadi mengungkapkan, lakon Sungu Mawungu mengangkat kisah penuh intrik di Kerajaan Jenggala. Tentang penobatan raja yang tertunda karena sakit misterius calon permaisuri. Tapi semua berubah saat suara “sungu” dibunyikan—alat sakral yang justru memunculkan kebenaran dan membalikkan takdir.

“Ini simbol harmoni dan pembersihan unsur negatif dari jagat,” terang Sumadi. Lakon ini pun selaras dengan tema PKB tahun ini: Jagat Kerthi, Lokahita Samudaya.

BACA JUGA:  Aura “Metaksu” Barong Ket Duta Denpasar Memikat Penonton di Panggung PKB XLVII 2025

Pertunjukan makin spesial karena diperkuat 12 penari dan 12 penabuh yang telah berlatih sejak Januari 2025. “Kami baru latihan intensif sebulan terakhir karena beberapa pemain juga ikut produksi kesenian lain. Tapi kami ingin menjaga kepercayaan masyarakat pencinta arja,” ujarnya.

Tak hanya menghibur, arja ini sarat pesan moral dan spiritual. Bagaimana kekuatan suara “sungu” tak hanya membangkitkan permaisuri yang sakit, tapi juga membuka kedok Ibu Suri dari kerajaan Pejarakan sebagai dalang penderitaan. Alur cerita yang penuh kejutan ini bikin penonton terpaku hingga akhir.

Sumadi berharap PKB terus jadi panggung utama untuk menggali mutiara seni yang sempat terpendam. “Ini ruang kebangkitan. Arja harus tetap hidup. Bukan sekadar hiburan, tapi juga cermin identitas budaya kita,” tegasnya.

BACA JUGA:  Musik Taiko Jepang Meriahkan Ajang PKB

Arja RRI Reborn pun berhasil membuktikan: seni tradisi bukan hanya bisa bertahan, tapi juga bangkit kembali—lebih segar, lebih kuat, dan tetap menghibur!

Editor:Anto.

.

Bagikan: