Antisipasi Cuaca Ekstrem, PUPR Denpasar Genjot Normalisasi Tukad Badung dan Tukad Loloan

 Antisipasi Cuaca Ekstrem, PUPR Denpasar Genjot Normalisasi Tukad Badung dan Tukad Loloan

Foto: PUPR Denpasar Genjot Normalisasi Tukad Badung & Loloan, Antisipasi Cuaca Ekstrem

DENPASAR, Letternews.net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar mempercepat proses normalisasi sungai di dua titik vital: Tukad Badung (dekat Kumbasari/Tukad Korea) dan Tukad Loloan, Desa Sanur Kauh. Langkah ini dilakukan segera setelah rampungnya normalisasi Tukad Badung di Jalan Pulau Biak, sebagai upaya antisipasi menghadapi kondisi cuaca ekstrem.

BACA JUGA:  Hari Jadi Ke-48 Tahun Sun Star Motor Mitsubishi Serahkan Sepeda Motor

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Denpasar, Ketut Ngurah Artha Jaya, mengatakan kegiatan normalisasi ini telah dimulai sejak 22 Oktober 2025. Pihaknya berupaya keras menyelesaikan pengerjaan secepat mungkin.

“Kami mulai normalisasi pada 22 Oktober 2025 kemarin. Secepatnya harus selesai karena tidak tahu bagaimana kondisi cuaca,” ujar Artha Jaya, Senin (27/10).

BACA JUGA:  Pengadilan Militer III-14 Denpasar Launching Aplikasi AMPURA

Normalisasi Tukad Badung dan Pengerjaan Lembur

Untuk normalisasi Tukad Badung, pekerjaan difokuskan dari Taman Kresek hingga ke Pura Beji dengan panjang pengerjaan mencapai 450 meter.

PUPR mengerahkan enam alat berat untuk mempercepat proses. Bahkan, petugas harus melakukan lembur hingga pukul 23.00 WITA. Lumpur di kawasan ini bervariasi kedalamannya, mencapai hingga 50 cm.

BACA JUGA:  Menhub Himbau Angkutan Lebaran Utamakan Aspek Keselamatan

Endapan Lumpur 1,5 Meter di Tukad Loloan

Sementara itu, normalisasi Tukad Loloan di Sanur Kauh dimulai pada 25 Oktober 2025. Tantangan di Tukad Loloan cukup besar, dengan ketebalan endapan lumpur yang mencapai 1 hingga 1,5 meter.

“Kemarin alat berat kami sempat terjebak karena lumpurnya dalam. Jadi pakai tiga [alat berat], satu penggalian dan dua untuk loading,” ungkap Artha Jaya.

Meskipun panjang pengerjaan Tukad Loloan kurang dari satu kilometer dan menggunakan alat berat yang lebih sedikit karena kondisi lumpur, PUPR Denpasar berkomitmen untuk tetap mempercepat penyelesaian proyek demi meminimalisir risiko banjir di musim penghujan.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: