Anggaran Makan Bergizi Gratis Terancam Dialihkan untuk Bayar Utang Negara

Foto: Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa
JAKARTA, Letternews.net – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Prabowo, kini menghadapi ketidakpastian. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa anggaran program tersebut bisa saja dialihkan jika penyerapannya rendah hingga akhir Oktober 2025. Dana yang tidak terserap tersebut berpotensi digunakan untuk menutup defisit atau membayar utang negara.
Hingga 8 September 2025, realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp15,7 triliun, dengan target penyerapan Rp20 triliun pada November.
“Kalau penyerapan rendah, kita ambil dan sebarkan ke tempat lain, atau untuk mengurangi defisit, atau untuk bayar utang,” tegas Purbaya. Ia menambahkan bahwa prinsipnya, tidak boleh ada dana menganggur di kementerian.
Pernyataan ini sontak memicu kontroversi dan perdebatan di ruang publik. Banyak pihak mempertanyakan apakah keputusan mengorbankan program gizi anak-anak demi membayar utang negara adalah langkah yang tepat. Di satu sisi, program MBG dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda, yang merupakan investasi jangka panjang bagi bangsa. Namun, di sisi lain, stabilitas fiskal dan pengelolaan utang juga merupakan kewajiban negara yang tidak bisa diabaikan.
Editor: Rudi.