Bentrokan Maut Songan: Dua Kakak Beradik Tewas, Dipicu Tantangan Duel di Chat Facebook
Akun Media Sosial Instansi Pemerintah Membosankan? Ini Kunci Memahami Pola Komunikasi Kekinian

Foto: Ilustrasi
DENPASAR, Letternews.net – Fenomena wajah akun media sosial instansi pemerintah yang cenderung seragam dan membosankan sering kali menjadi sorotan publik. Alih-alih menjadi jembatan dialog, banyak akun instansi hanya berfungsi sebagai papan pengumuman. Analisis menunjukkan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah pengelola akun belum sepenuhnya memahami pola komunikasi publik kekinian.
Komunikasi publik modern tidak lagi bersifat satu arah dan didominasi oleh bahasa formal. Untuk efektif, Humas (Hubungan Masyarakat) instansi harus mengelola tiga kanal utama dengan strategi, gaya, dan aturan main yang berbeda:
1. Media Center: Rumah Data dan Versi Resmi
Media Center adalah kanal internal dan eksternal pertama yang harus solid. Fungsi utamanya adalah sebagai rumah data dan sumber kebenaran. Di sini, publik dan media dapat menemukan versi resmi, lengkap, dan terperinci mengenai kebijakan, data statistik, atau klarifikasi resmi.
Gaya Komunikasi: Formal, akurat, dan berbasis fakta.
2. Media Massa: Pengeras Suara Pembentuk Agenda
Media Massa (cetak, online, televisi) berfungsi sebagai pengeras suara yang kuat. Peran Humas di sini adalah meramu informasi agar dianggap layak berita (news value) dan membantu media membentuk agenda publik. Kepercayaan media massa akan menentukan seberapa jauh narasi pemerintah bisa diperluas dan dipertimbangkan publik.
Gaya Komunikasi: Naratif, storytelling yang menarik, dan memiliki nilai berita yang tinggi.
3. Media Sosial: Ruang Dialog dan Ujian Empati
Inilah kanal yang paling menantang dan paling sering gagal dioptimalkan oleh instansi. Media Sosial harus menjadi ruang dialog dua arah, bukan sekadar etalase. Di sinilah empati, respons cepat, dan bahasa manusia diuji.
Audiens di media sosial menuntut keterlibatan, humor yang relevan (engaging), dan penyampaian informasi yang ringkas, visual, serta mudah dicerna. Mengunggah foto rapat formal atau pidato panjang tanpa adaptasi visual akan membuat akun tersebut terasa membosankan dan kurang diminati.
Gaya Komunikasi: Informal, responsif, humanis, dan berbasis visual.
Tugas Humas: Meramu Satu Narasi dengan Tiga Rasa
Tugas esensial Humas instansi adalah meramu narasi inti yang sama, tetapi menyajikannya dengan tiga rasa yang berbeda sesuai karakteristik masing-masing kanal.
Tujuan akhirnya jelas: Agar publik tetap percaya, merasa didengar, dan tahu bahwa pemerintah hadir—bukan hanya di podium atau dalam dokumen resmi, tetapi juga dalam percakapan dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Kegagalan memahami perbedaan pola komunikasi ini adalah alasan utama mengapa akun media sosial instansi pemerintah kerap terasa hambar dan tidak relevan.
Penulis: Rudi.