Akademisi Unwar Melalui PkM Berkomitmen minimalisir Residu Sampah

 Akademisi Unwar Melalui PkM Berkomitmen minimalisir Residu Sampah

Oplus_0

Letternews.net — Pada Tahun 2022 Denpasar memiliki sampah terbanyak di Bali, yakni 316,13 ribu ton atau 30,78% dari total volume timbulan sampah di Provinsi Bali. Denpasar sebagai pusat industri dan pariwisata dengan Desa Sanur sebagi salah satu pusat kunjungan wisatawan maka daerah tersebut juga pasti memiliki masalah tentang sampah. Terutama sampah plastik dari hasil konsumsi para wisatawan, hotel dan restoran disekitar. Hal ini sudah ditangani dengan baik oleh Desa Sanur kauh dengan memiliki pengelolaan Sampah TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang bernama KSM Sekar Tanjung untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Walaupun demikian upaya menanamkan kesadaran akan pentingnya mengelola sampah dari rumah tangga dan mengurangi residu sampah yang di kirimkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang sudah overload, sangat perlu terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Seperti yang dilakukan di Desa Sanur Kauh, Denpasar melakukan pendampingan kesadaran pengelolaan sampah dan minimalisisr residu sampah pada selasa (20/8).

BACA JUGA:  Besok, KPU Serahkan Kesimpulan Perkara Sengketa Hasil Pilpres 2024

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dr. I Gusti Lanang Putu Tantra, SE., M.Si, seorang dosen dari prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa (FE-Unwar), turut hadir memberikan materi dan memberikan kesempatan demo kreasi inovasi umkm dari anak-anak muda berupa tong sampah tampa asap (insenerator) untuk mengurangi residu sampah yang dikirim ke TPA. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian pengabdian kepada masyarakat internal Universitas warmadewa.

“Melalui pendampingan ini, kami ingin lebih meningkatkan kesadaran pada masyarakat yang sudah berjalan baik mengelola sampah dengan 3R, dimana sampah sudah dipisahkan dari sampah organik dan non organik lalu dimanfaatkan kembali serta fokus meminimalisir residu sampah sehingga mengurangi volume sampah yang terbuang ke TPA terutama yang mudah terbakar, sehingga beban TPA dan musibah kebakaran yang terjadi seperti sebelumnya dapat diminimalisir.”

BACA JUGA:  PKM Pemberdayaan Industri Tedung Bali

Dalam pendampingan dan demo alat tersebut, para masyarakat desa tergugah kembali untuk lebih meningkatkan kesadaran pentingnya mengelola sampah dengan 3R dari sumbernya yakni rumah tangga sendiri, menjadi agen perubahan dilingkungannya masing masing sehingga mereka tidak saja menerapkan kesadaran pada dirinya masing masing tapi juga mengajak keluarga dan masyarakat yang lain untuk ikut bersama berpartisipasi dalam pengelolaan sampah 3R ini.

Selain itu untuk mengurangi volume residu sampah yang dikirim ke TPA yang sudah sangat terbebani dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang tentunya sangat berdampak bagi kegiatan masyarakat sekitar karena TPA sangat dekat jaraknya dengan Desa Sanur kauh serta akan berdampak ke kegiatan pariwisata Denpasar khususnya dan Bali pada umumnya, disimulasikan demo tong sampah tampa asap yang diinisiasi oleh anak-anak muda dengan design yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sebanyak 12 kali. Incinerator sederhana ini dapat mengurangi volume residu yang terkirim ke TPA terutama yang mudah terbakar seperti kayu, plastik, ataupun sisa sisa residu dari sampah non organik.

Reporter: Hum

.

Bagikan: