Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
Agen Perisai Ujung Tombak Gaet Peserta Informal BPJAMSOSTEK
Letternews.net — Dengan keterbatasan jumlah karyawan, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mengoptimalkan peran Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai). Para agen Perisai ini terbukti memberikan kontribusi yang luar biasa dan meningkatkan pelayanan kepesertaan.
Menurut juara 1 agen Perisai Kacab Bali Denpasar Tahun 2022 Ni Made Denik Ekawati, hanya dengan membayar iuran Rp 16.800 per bulan, BPJS Ketenagakerjaan mengcover biaya perawatan para pekerja yang terkena kasus kecelakaan kerja.
“Dengan iuran ringan, BPJS Ketenagakerjaan mengcover Rp 42 juta untuk kematian. Dan 48 kali upah. Jadi iuran Rp 16.800, sudah tercover semuanya yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT),” bebernya.
Ekawati mengatakan, program BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan respon luar biasa dari para pekerja. Terlebih selama tiga tahun terakhir sekitar 7.000 pekerja haknya telah dibayarkan.
“Klaimnya itu sangat cepat sekali. Sehingga masyarakat yang ikut BPJAMSOSTEK merasa aman,” ucapnya.
Keamanan dan kenyamanan itu, umumnya para pekerja membandingkan dengan asuransi swasta. Untuk jumlah pembayar asuransi sangat besar dan mengklaimnya sangat sulit. Sementara untuk BPJAMSOSTEK mereka hanya membayar iuran Rp 16.800 dan mendapatkan jaminan luar biasa.
“Masyarakat sekarang ini sudah banyak mengetahui BPJAMSOSTEK. Dan mereka sangat antusias dalam kepesertaan,” tegasnya.
Sementara Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar Opik Taufik mengatakan, agen Perisai di masing-masing daerah menjadi ujung tombak untuk menggaet kepesertaan dari kelompok Bukan Penerima Upah (BPU) atau informal.
“Tanpa mereka (agen Perisai) kami bukan apa-apa. Justru ujung tombak untuk akuisisi kepesertaan BPU atau pekerja informal ada di agen perisai,” kata Opik di Denpasar, belum lama ini.
Tak hanya itu, Opik mengapresiasi kinerja agen Perisai yang rata-rata dalam sebulan mampu mengakuisisi hingga 10 ribu peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Untuk membahas evaluasi pencapaian kinerja dan cakupan Kepesertaan para agen Perisai, belum lama ini kami telah melaksanakan pertemuan bersama ratusan agen perisai di daerah,” ucapnya.
Opik mengakui, dengan jumlah karyawan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 60 orang, pihaknya tidak akan mampu menjangkau keseluruhan pekerja penerima upah di empat kabupaten/kota di Bali. “Untuk itu kami mengoptimalkan peran agen Perisai,” tegasnya. (LN/HUM)