Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
Rudianto Berikan Pemahaman Membangun Karakteristik Tunas Bangsa di Era Digitalisasi
Letternews.net — Andalan Kwatir Daerah Gerakan Pramuka Bali. Rudianto,. MT. Menjadi narasumber pada Seminar Kepramukaan. Seminar ini diprakarsai oleh SMK Bina Madina, yang digelar di lantai 2, Senin (14/8/2023).
Dalam era yang didominasi oleh teknologi digital, Pramuka tetap menjadi pilar yang kokoh dalam membentuk generasi emas yang tangguh dan beretika. Meskipun dunia maya telah mengubah cara kita berinteraksi dan belajar, nilai-nilai yang diajarkan oleh Pramuka tetap relevan dan penting dalam membimbing anak-anak dan remaja menghadapi tantangan zaman modern.
“Kalau kita mengikuti era sekarang ini, betapa cepatnya perubahan yang terjadi. Kita pernah tahu apa yang kita katakan sebagai revolusi industri 4.0 dan kemudian kita mengenal tentang society 5.0 dan sekarang berkembang luar biasa adalah berkenaan dengan teknologi informasi. Dunia sekarang tidak ada jendela, dunia sekarang ini tidak ada lagi dinding-dinding penyekat. Seketika kita mencet HP kita dan kita tekan sesuatu, seketika seluruh daerah-daerah di dunia akan dapat menerima apa yang kita sampaikan”, tutur Rudianto yang juga Direktur PT. Media Kabar Surat Udayana.
“Tentu dengan keleluasaan yang luar biasa ini, kita harus berhati-hati. Apa yang bisa kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Di sini kita berbicara dengan masalah sosial budaya, pergaulan dan digitalisasi. Berdasarkan data dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia hanya lebih kurang 60 persen lebih terjangkau oleh internet. Berarti 40 persen dari jumlah 272 juta jiwa penduduk Indonesia belum merasakan atau mengenal informasi teknologi”, imbuhnya.
Lanjut Rudianto, salah satu aspek yang sangat relevan dari Pramuka dalam era digital adalah pengajaran tentang etika digital. Dalam dunia yang terhubung secara online, pemahaman tentang pentingnya privasi, etika berinternet, dan penggunaan teknologi secara bijak adalah hal yang sangat diperlukan. Pramuka mengajarkan kepada generasi muda tentang keamanan siber, pentingnya berbagi informasi dengan akurat, serta bagaimana berkontribusi positif dalam dunia maya.
Pramuka juga membantu mengatasi isu isolasi sosial yang mungkin muncul akibat ketergantungan pada teknologi. Kegiatan luar ruangan seperti berkemah, hiking, dan orienteering mengajarkan anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan alam dan teman-teman mereka. Hal ini membantu membangun keterampilan sosial, kerjasama tim, dan pengembangan diri yang tidak dapat diperoleh melalui layar gadget.
Penting untuk diingat bahwa era digital tidak menggantikan peran orang tua dan pendidik dalam membentuk karakter anak-anak. Namun, Pramuka memainkan peran penting sebagai mitra dalam pendidikan karakter. Dalam lingkungan yang mendukung, anak-anak dan remaja bisa mempraktikkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kerjasama dalam situasi nyata
Rudianto berpesan berkenaan dengan masalah budaya digital, kalau tidak sekarang memahaminya, kapan lagi. Kalau bukan kita yang memahaminya, siapa lagi.
Zainulloh Pembina Pramuka SMK Bina Madina mengatakan seminar kali ini mengangkat masalah yang sangat penting yakni membangun karakteristik tunas-tunas bangsa pad digitalisasi
Sementara itu, pada seminar ini, Moh. Heri Setiawan Kepala sekolah SMK Bina Madina memaparkan terkait pentingnya Literasi Digital. Literasi merupakan kemampuan dalam mengolah data dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Sementara itu, berdasarkan Seri Buku Litrasi Digital Kerangka Literasi Digital Indonesia, Literasi Digital merupakan kemampuan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.
“Di era digital teknologi mengubah cara orang menerima Informasi. Dunia berubah, kita harus ikut berubah jika tidak ingin tertinggal”, ucap Moh. Heri Setiawan. (LN/RA)