Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
PLN Apresiasi Komunitas Layangan
Letternews.net — PT PLN (Persero) memberikan penghargaan kepada 9 komunitas pecinta layangan di Bali dan YLKI Bali yang turut berkontribusi pada terciptanya keamanan pasokan listrik selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 berlangsung.
Pemberian penghargaan ditujukan antara lain kepada Komunitas Pelangi Bali, Pelangi Bali Denpasar, Pelangi Bali Gianyar, Rare Angon, Gesing Kite, Sewalu Team Sanur, Undagi, Komunitas Seni Layangan Bali, dan Komunitas Layangan Cerdas.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang diberikan PLN atas partisipasi komunitas – komunitas pecinta layangan di Bali yang secara aktif mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menghindari bermain layang – layang selama KTT G20.
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, I Wayan Udayana menyampaikan apresiasinya atas support yang diberikan selama pelaksanaan KTT G20 sehingga PLN mampu menghadirkan listrik yang andal saat G20.
“Bali mendapat nama baik saat KTT G20, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungannya termasuk PLN dari sisi layanan listrik, dan ini tidak lepas dari dukungan rekan – rekan dari komunitas layangan,” ucap Udayana.
Ia menambahkan bahwa PLN mendukung penuh kegiatan bermain layang – layang karena adanya misi untuk menjaga kebudayaan Bali.
“Dengan menjaga kebudayaan Bali, berarti turut mendukung pariwisata Bali, dan ini akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat demi mewujudkan kemajuan Bali,” imbuhnya.
Ia berharap agar sinergi bisa terus terjaga, dan komunitas layangan di Bali tetap menjaga budaya Bali melalui layangan dengan memperhatikan keamanan jaringan listrik.
“PLN dan komunitas diharapkan terus bersinergi untuk membangun Bali dengan bersama – sama menjaga keandalan listrik tanpa kedip, sehingga bermain layang – layang terus terpelihara seiring dengan pelayanan listrik kepada publik tetap aman terjaga,” ucapnya.
Sepanjang tahun 2022, gangguan listrik pada jaringan PLN akibat layang – layang mencapai 8 kali. Menanggapi hal ini, Wayan Sukarsa, Pengurus Komunitas Pelangi Bali menyampaikan bahwa budaya bermain layang – layang sudah mengakar dan bercampur dengan taksu, sehingga gangguan listrik akibat layang – layang masih terjadi.
“Kedepannya komunikasi akan terus dilakukan kepada masyarakat, agar semakin paham, dan bermain layangan makin tertib,” terangnya.
Ia turut menyampaikan ucapan selamat kepada PLN atas suksesnya event KTT G20 yang berjalan tanpa gangguan listrik dan berharap komunikasi dapat terus terjalin.
“Budaya layang – layang saat ini semakin berinovasi, layang – layang sudah bisa menggunakan teknologi knock down dan lokasi bermain layangan juga telah terkonsenterasi pada titik yang telah ditentukan agar mudah dipantau dan dikontrol,” kanta Sukarsa.
Ia berharap, kebudayaan tetap ajeg, namun listrik juga harus tetap aman sehingga tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.(LN/HUM)