Dosen Unwar Dr. Agung Megawati Raih Penghargaan L’Oréal-UNESCO FWIS 2025: Bawa Riset Terapi mRNA Antivirus Spektrum Luas untuk Penyakit Nyamuk ke Kancah Global
Foto: Dosen Unwar, A.A Dewi Megawati Raih Penghargaan Internasional L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2025

DENPASAR, Letternews.net – Prestasi internasional kembali diukir oleh civitas akademika Universitas Warmadewa (Unwar). Anak Agung Dewi Megawati, Ph.D, dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unwar, dinobatkan sebagai penerima penghargaan bergengsi L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) 2025, bersama tiga ilmuwan perempuan hebat Indonesia lainnya.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi luar biasa Dr. Agung Megawati dalam bidang sains dan teknologi melalui riset inovatifnya: “Terapi mRNA antivirus spektrum luas untuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.”
Riset yang dikembangkan sejak 2018 ini berpotensi menjadi terobosan besar karena mengembangkan terapi berbasis mRNA yang mampu menargetkan berbagai virus yang disebarkan nyamuk sekaligus (broad-spectrum), seperti Demam Berdarah, Chikungunya, Zika, dan Japanese Encephalitis.
Riset 6 Tahun Berujung Paten Internasional
Dr. Agung Megawati mengungkapkan bahwa riset yang memakan waktu lima hingga enam tahun ini telah menghasilkan pengajuan paten internasional. Penelitian ini juga memperkuat kolaborasi riset biomedis antara Unwar, Indonesia, dan University of California, Davis (UC Davis), tempat ia menempuh studi S3.
“Sampai saat ini vaksin untuk demam berdarah masih terbatas dan obatnya belum ada. Kami berharap dapat mengembangkan antivirus universal yang bisa menghambat berbagai jenis virus yang ditularkan nyamuk,” jelasnya saat ditemui di Kampus Unwar.
Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP, menyampaikan rasa bangganya, menegaskan bahwa penghargaan ini adalah tolak ukur kemampuan riset Unwar di tingkat global dan sangat bermanfaat bagi dunia, termasuk sektor pariwisata yang rentan penyakit tropis.
Pesan dari Jakarta: Peran Perempuan Ilmuwan Harus Ditingkatkan
Pada penyerahan penghargaan di Jakarta, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Stella Christie, menegaskan pentingnya peningkatan partisipasi perempuan dalam sains.
“Bukti ilmiah menunjukkan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam bidang sains dan matematika. Kita tidak boleh menyia-nyiakan potensi terbaik bangsa,” ujar Wamen.
Presiden Direktur L’Oréal Indonesia, Benjamin Rachow, menambahkan bahwa program FWIS bertujuan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia melalui inovasi dan pemberdayaan perempuan ilmuwan.
Editor: Rudi.








