Stabilitas SJK Terjaga Solid di Tengah Gejolak Global: IHSG Cetak Rekor All-Time High, Investor Pasar Modal Tembus 19 Juta!

 Stabilitas SJK Terjaga Solid di Tengah Gejolak Global: IHSG Cetak Rekor All-Time High, Investor Pasar Modal Tembus 19 Juta!

Foto:Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

JAKARTA, Letternews.net – Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Oktober 2025 menyimpulkan bahwa Stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) Indonesia tetap terjaga solid di tengah perlambatan ekonomi global dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Perekonomian domestik ditopang oleh pertumbuhan Triwulan III sebesar 5,04% yoy dan Indeks PMI Manufaktur yang bertahan di zona ekspansi.

Kinerja yang impresif tercatat di Pasar Modal, yang didukung oleh sentimen global yang membaik dan kondisi domestik yang kuat.

BACA JUGA:  Pembunuh dan Mutilasi ‘Koper Merah’ Divonis Penjara Seumur Hidup, Ini Pertimbangan Hakim

Pasar Modal: IHSG Memuncak, Likuiditas Pecah Rekor

Kinerja pasar modal domestik pada Oktober 2025 melanjutkan tren positif:

  • IHSG Rekor: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencatatkan posisi All-Time High (ATH) di level 8.274,34 pada 23 Oktober 2025, ditutup pada level 8.163,88 (apresiasi 1,28% mtm).
  • Kapitalisasi Pasar: Mencapai ATH sebesar $\text{Rp } 15.560$ triliun pada 10 Oktober 2025.
  • Likuiditas ATH: Rerata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham membukukan rekor ATH dengan nilai $\text{Rp } 25,06$ triliun pada Oktober 2025, didorong kontribusi investor individu domestik.
  • Investor Asing: Membukukan net buy di pasar saham senilai $\text{Rp } 12,96$ triliun mtm.
  • Pertumbuhan Investor: Jumlah investor pasar modal domestik per akhir Oktober 2025 mencapai 19,18 juta, meningkat 29,01% ytd, dengan penambahan 4,31 juta investor baru sepanjang tahun 2025.
BACA JUGA:  Manipulasi Data Dukungan Calon Independen, Bawaslu Diminta Tindak Tegas

Kredit Perbankan dan Kesehatan Sektor Keuangan

Kinerja perbankan juga terpantau meningkat dengan profil risiko yang terjaga:

  • Kredit: Tumbuh 7,70% yoy menjadi $\text{Rp } 8.162,8$ triliun (per September 2025). Pertumbuhan tertinggi dicapai Kredit Investasi sebesar 15,18% yoy.
  • DPK: Tumbuh signifikan 11,81% yoy menjadi $\text{Rp } 9.695,4$ triliun.
  • Kualitas Kredit: Rasio Non Performing Loan (NPL) gross berada di level aman 2,24%, sementara permodalan (CAR) kuat di 26,15%.
  • BNPL: Kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan tumbuh 25,49% yoy menjadi $\text{Rp } 24,86$ triliun.
  • Tindakan OJK: OJK mencabut izin usaha BPR Artha Kramat dan meminta bank memblokir $\pm 29.906$ rekening terkait perjudian daring.
BACA JUGA:  Polsek Densel Amankan Pelaku Pencurian dan Kekerasan Terhadap Pria Pengguna Aplikasi Michat

Inovasi Digital dan Penegakan Hukum

OJK terus mendorong inovasi dan penegakan hukum di seluruh sektor:

  • Aset Kripto: Nilai transaksi aset kripto selama Oktober 2025 mencatatkan kenaikan signifikan 27,64% menjadi $\text{Rp } 49,28$ triliun, dengan total nilai transaksi ytd mencapai $\text{Rp } 409,56$ triliun.
  • Bursa Karbon: Total volume transaksi mencapai $1.606.657\text{ tCO}_2\text{e}$ dengan nilai akumulasi $\text{Rp } 78,50$ miliar.
  • Sanksi Pasar Modal: Sepanjang tahun 2025 (ytd), OJK telah mengenakan Sanksi Administratif berupa Denda sebesar $\text{Rp } 27,87$ miliar kepada 60 pihak dan denda keterlambatan sebesar $\text{Rp } 34,35$ miliar kepada 447 Pelaku Usaha Jasa Keuangan.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: