Isu CCTV Rusak Pasca-Kematian Mahasiswa Unud Dibantah, Pihak Kampus Akui Ada Blind Spot

 Isu CCTV Rusak Pasca-Kematian Mahasiswa Unud Dibantah, Pihak Kampus Akui Ada Blind Spot

Foto: Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani

 

DENPASAR, Letternews.net – Kasus kematian tragis mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) berinisial TAS pada Rabu (15/10/2025) terus bergulir. Selain isu perundungan, fokus publik kini tertuju pada keberadaan rekaman closed circuit television (CCTV) di lingkungan kampus.

BACA JUGA:  Mahasiswa Prodi Sarjana Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Pameran Gizi

Menanggapi isu yang beredar di media sosial mengenai rusaknya kamera pengawas, Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani, memberikan klarifikasi.

“CCTV kami bisa berfungsi dengan baik. Namun ada blind spot [titik buta] yang tidak bisa menangkap kejadian secara utuh,” kata Dewi saat Konferensi Pers di Aula Pascasarjana Unud, Denpasar, Senin (20/10/2025).

Dewi membenarkan bahwa rekaman yang beredar menunjukkan TAS tertangkap kamera CCTV berjalan di lorong gedung FISIP. Namun, momen krusial saat korban jatuh tidak terekam, dengan alasan adanya blind spot. Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pengecekan terhadap rekaman CCTV tersebut sebagai bagian dari penyelidikan.

BACA JUGA:  Sambut 25 Tahun, Ini yang Dilakukan Acer Indonesia

Kesulitan Konfirmasi Titik Jatuh dan Tindak Lanjut Dugaan Perundungan

Pihak Unud mengakui kesulitan dalam mengonfirmasi titik awal jatuhnya TAS. Sebelumnya, penyelidikan internal kampus menyatakan ada satu saksi yang melihat korban berada di Lantai 2 sebelum insiden.

“Kami tidak bisa mengonfirmasi, apakah itu lompat dari Lantai 2 atau 4 karena tidak ada bukti, tidak ada saksi yang melihat itu dari lantai berapa persisnya,” ujar Dewi.

BACA JUGA:  Diversifikasi Saksi Narkotika: Kurangi Dominasi Saksi Penangkap, Dengar Suara Orang Terdekat Terdakwa

Sementara itu, terkait dugaan adanya pelaku perundungan pasca-kematian, yang melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unud, Dewi menyampaikan bahwa Dekanat FK Unud telah mengonfirmasi lokasi terduga pelaku melaksanakan koas (praktik klinis), yaitu di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah.

“Siang tadi sekitar jam 14.00 sedang melakukan rapat juga dengan pihak rumah sakit untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya,” kata Dewi.

Dewi belum dapat memastikan nasib terduga pelaku dari FK Unud dan menyatakan akan mengonfirmasi hasil rapat dari Dekanat FK Unud setelah mendapatkan data yang pasti.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: