Tragis Mahasiswa Unud Meninggal Dunia, Gubernur Koster Minta Rektorat Jaga Keamanan dan Dalami Akar Masalah

Foto: Gubernur Bali, Wayan Koster
DENPASAR, Letternews.net – Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas insiden tragis yang menimpa seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) berinisial TAS, yang meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai empat gedung kampus pada Rabu (15/10/2025).
Koster meminta pihak rektorat dan seluruh civitas akademika Unud untuk segera mengambil langkah pencegahan dan mitigasi serta menjaga suasana kondusif di lingkungan kampus.
“Tentu saja saya sangat prihatin dengan peristiwa di Universitas Udayana. Saya berharap Bapak Rektor, para dosen, dan mahasiswa bisa menjaga keamanan serta kenyamanan di kampus,” pinta Koster, saat ditemui di Denpasar, Sabtu (18/10/2025).
Gubernur juga menekankan pentingnya identifikasi akar masalah yang menyebabkan insiden tragis ini. Ia menyatakan Pemerintah Provinsi Bali akan meminta Rektor Unud untuk melakukan pendalaman secara menyeluruh.
“Harus diidentifikasi permasalahannya, kenapa hal itu bisa terjadi. Saya akan minta Pak Rektor untuk melakukan pendalaman,” imbuhnya.
Menanggapi isu perundungan yang santer beredar setelah peristiwa tersebut, Koster mengingatkan masyarakat agar bersikap bijak dan tidak memperkeruh suasana. “Kita harus bijak menyikapi,” tegasnya.
Ayah Korban Buat Laporan Polisi, Tolak Proses Pidana Dugaan Perundungan
Di sisi lain, ayah korban, Lukas Triana Putra, telah membuat laporan resmi ke Polresta Denpasar. Langkah ini diambil guna memastikan penyebab pasti kematian anaknya. Ia berharap penyelidikan dapat menjawab apakah kejadian tersebut murni bunuh diri atau disebabkan faktor lain.
Meski demikian, Lukas mengaku enggan membawa kasus dugaan perundungan yang sempat muncul ke ranah pidana, karena tidak ingin menyusahkan keluarga para terduga pelaku. Ia memilih menyerahkan sepenuhnya permasalahan tersebut kepada pihak kampus untuk diselesaikan secara internal.
“Saya tidak mau membawa ke pidana, biarlah pihak kampus yang menyelesaikan,” katanya.
Diketahui, TAS merupakan mahasiswa semester tujuh Program Studi Sosiologi. Sebelum ditemukan jatuh, saksi sempat melihat korban dalam kondisi panik di lantai empat gedung kampus. Korban sempat dilarikan ke RSUP Prof. Ngoerah, namun nyawanya tidak dapat tertolong.
Editor: Rudi.