Kinerja Solid: OJK Bali Laporkan Stabilitas Industri Jasa Keuangan dengan Kredit Tumbuh 6,50%

Foto: Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu
DENPASAR, Letternews.net – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melaporkan bahwa Industri Jasa Keuangan (IJK) di Bali tetap terjaga stabil hingga posisi Juli 2025. Stabilitas ini tercermin dari fungsi intermediasi perbankan yang berjalan baik, didukung oleh likuiditas dan permodalan yang memadai.
Kredit dan DPK Tumbuh Positif, Didominasi Investasi
Kinerja intermediasi perbankan (Bank Umum dan BPR) menunjukkan pertumbuhan positif. Total penyaluran kredit mencapai Rp116,26 triliun atau tumbuh 6,50% secara year-on-year (yoy).
Pertumbuhan kredit ini sebagian besar didorong oleh peningkatan kredit investasi, yang melonjak sebesar 13,61% (yoy). Angka ini menggambarkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek kondisi perekonomian di Provinsi Bali.
Sementara itu, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp202,85 triliun, tumbuh 9,42% (yoy), ditopang oleh kenaikan nominal tabungan sebesar Rp10,19 triliun.
Dukungan Kuat untuk UMKM dan Sektor Pariwisata
Bali menunjukkan komitmen kuat terhadap UMKM. Sebanyak 51,19% dari total kredit disalurkan kepada UMKM, dengan pertumbuhan sebesar 3,17% (yoy). Porsi ini dinilai lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional.
Berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan kredit disumbangkan signifikan oleh:
- Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha: Tumbuh 5,64% (yoy).
- Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum (Pariwisata): Tumbuh pesat 13,14% (yoy), menandakan pemulihan dan ekspansi sektor pariwisata.
Kualitas Kredit Terjaga, Modal Bank Kuat
Kualitas kredit perbankan tetap terjaga dengan baik. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross berada di angka 3,06%, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya (3,32%).
Ketahanan BPR di Bali juga sangat kuat, tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 31,87% dan Cash Ratio (CR) 14,60%, yang jauh di atas threshold. Tingginya permodalan ini diyakini mampu menyerap potensi risiko.
Pasar Modal dan Pembiayaan Tumbuh Double Digit
Sektor pasar modal dan pembiayaan menunjukkan tren pertumbuhan yang tinggi:
- Jumlah investor saham di Bali mencapai 163.889 SID, tumbuh 25,87% (yoy).
- Nilai transaksi saham melonjak tajam sebesar 65,27% (yoy) menjadi Rp3,54 triliun.
- Piutang Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan mencapai Rp11,89 triliun, tumbuh 8,55% (yoy).
Dorong Literasi dan Penanganan Pengaduan Konsumen
OJK terus mendorong literasi dan inklusi keuangan. Hingga Agustus 2025, OJK Bali telah melaksanakan 1.404 kegiatan edukasi yang menjangkau 610.870 peserta. Program ini mencakup edukasi tatap muka, online, hingga program tematik seperti OJK Ngiring ke Banjar dan edukasi kepada penyandang disabilitas.
Dalam periode yang sama, Kantor OJK Bali telah menerima 425 pengaduan konsumen melalui APPK. Pengaduan didominasi oleh masalah terkait perilaku petugas penagihan (130 pengaduan) dan fraud eksternal (57 pengaduan). Sebanyak 404 pengaduan telah diselesaikan, menunjukkan komitmen OJK dalam perlindungan konsumen.
OJK optimis sektor jasa keuangan akan tetap stabil dan kontributif. Masyarakat terus diingatkan untuk mewaspadai investasi ilegal dan selalu menerapkan prinsip Legal dan Logis sebelum memilih produk keuangan.
Editor: Rudi.