Oknum Polisi Jambret di Buleleng Terancam Dipecat Tidak Hormat! Kalung Emas Pedagang Dirampas
Sektor Keuangan Bali Tetap Stabil, OJK Dorong Literasi dan Keberlanjutan

Foto: Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu
DENPASAR, Letternews.net – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melaporkan bahwa Industri Jasa Keuangan (IJK) di Bali tetap stabil dan tangguh hingga Juni 2025. Kinerja ini didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas memadai, serta profil risiko yang terkendali. Senin, 15 September 2025.
Intermediasi Perbankan Solid dan Kredit UMKM Unggul
Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan. Penyaluran kredit perbankan di Bali mencapai Rp115,82 triliun, tumbuh 6,82% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan signifikan pada kredit investasi sebesar 14,08% (yoy), yang menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Bali.
“Menariknya, 51,22% dari total kredit disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan pertumbuhan 3,39% (yoy). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, baik dari porsi maupun pertumbuhannya.” Kata Kristrianti Puji Rahayu
Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) sebesar 3,08%, menurun dari tahun sebelumnya.
Pasar Modal dan Literasi Keuangan Tumbuh Pesat
Sektor pasar modal juga menunjukkan kinerja positif. Jumlah investor saham di Bali mencapai 160.067 SID atau tumbuh 24,29% (yoy). Nilai kepemilikan saham juga meningkat 22,70% (yoy), dengan nilai transaksi mencapai Rp3,54 triliun, melonjak 143,07% dari tahun sebelumnya.
Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan, OJK Bali telah melaksanakan 122 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 16.743 orang hingga Juli 2025. OJK juga bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha, dan Universitas Warmadewa melalui program Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK) yang menyasar 50 desa di Bali.
Perlindungan Konsumen dan Komitmen OJK
Hingga Juli 2025, OJK Bali telah menerima 367 pengaduan yang didominasi oleh masalah perilaku petugas penagihan dan penipuan (fraud). Dari jumlah tersebut, 354 pengaduan telah diselesaikan, menunjukkan komitmen OJK dalam melindungi konsumen.
Dengan berbagai kebijakan yang proaktif, OJK optimis sektor jasa keuangan Bali akan terus tumbuh secara berkelanjutan, didukung oleh sinergi kuat dengan pemerintah dan industri.
Editor: Rudi.