Bali Interfood 2025 Resmi Dibuka, Dorong Pertumbuhan Industri Kuliner di Pulau Dewata

Foto: Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si bersama Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions saat di wawancara
DENPASAR, Letternews.net – Pulau Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan kuliner yang luar biasa. Potensi ini semakin diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi Bali yang positif, yang pada kuartal IV tahun 2024 berhasil melampaui rata-rata nasional. Sektor makanan dan minuman menjadi salah satu pilar utama dari pertumbuhan tersebut.
Sejalan dengan momentum ini, pameran internasional Bali Interfood 2025 resmi dibuka hari ini, Rabu, 10 September 2025, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Pameran yang diselenggarakan oleh Krista Exhibitions ini menjadi platform strategis untuk pelaku industri makanan, minuman, hotel, restoran, kafe (horeca), bakery, dan teknologi terkait untuk memperkenalkan produk dan menjalin kemitraan.
Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions, menjelaskan bahwa Bali Interfood adalah bagian dari rangkaian pameran yang diselenggarakan di tiga kota besar, yang bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha global dengan jaringan hotel, restoran, serta importir utama di kawasan ini.
“Bali Interfood hadir sebagai pameran strategis untuk menggali inspirasi, memperluas koneksi bisnis, dan menjalin kolaborasi internasional. Kami mengundang seluruh pelaku industri makanan dan minuman untuk memanfaatkan momentum ini,” ungkap Daud.
Pameran ini diikuti oleh 110 peserta dari 17 negara, termasuk 40 UMKM unggulan Indonesia, dengan target lebih dari 15.000 pengunjung. Selain itu, Bali Interfood 2025 digelar bersamaan dengan pameran lain seperti Bali Hotel & Tourism, Bali Coffee Expo, Bali Wine & Spirit, dan Bakery Indonesia Expo 2025, yang semakin memperluas peluang kolaborasi.
Selama tiga hari, pameran ini menyuguhkan berbagai program menarik, termasuk:
- Business Matching: Mempertemukan pelaku usaha dengan calon mitra strategis.
- Demo Masak dan Workshop: Menampilkan kreasi kuliner dari chef ternama seperti Chef Achen, Chef Ugay, Chef Muto, dan Chef Merry.
- Sesi Edukatif dan Seminar: Mengangkat topik inovatif seperti “Sustain the Sources” dan demo produk untuk menginspirasi menu sehat.
- Brand Showcase: Menampilkan inovasi dari berbagai merek terkemuka seperti Catcher Gourmet, KEWPIE, GEA GETRA, dan Pondan.
Bagi masyarakat dan pelaku industri yang ingin hadir, pendaftaran langsung tersedia di lokasi pameran dengan biaya masuk Rp100.000 yang berlaku untuk tiga hari penuh.
Ketua PHRI Bali Apresiasi Bali Interfood 2025, Harap Jadi Ajang Tahunan
Sambutan positif dari Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si., yang akrab disapa Cok Ace.
Menurut Cok Ace, pameran ini bukan sekadar ajang promosi kuliner, tetapi juga membawa dampak positif dan langsung bagi sektor pariwisata, terutama di kawasan Nusa Dua.
“Kami sebenarnya sudah pernah mengusulkan supaya kegiatan ini bisa diadakan setiap tahun di Bali. Namun, kendalanya adalah ketersediaan ruangan pameran yang memadai. Kapasitas convention hall di Bali masih terbatas. Meski begitu, kami terus berjuang agar ke depan bisa lebih baik,” ujarnya.
Mantan Wakil Gubernur Bali ini juga menyoroti potensi Bali Interfood sebagai sarana promosi untuk destinasi MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition). Ia menilai, pameran ini membuktikan bahwa Bali tidak hanya dikenal dengan pariwisata budaya, tetapi juga aman dan nyaman untuk penyelenggaraan acara berskala internasional.
“Inilah nilai tambah yang harus kita dorong terus,” kata Cok Ace.
Kehadiran pameran ini diharapkan dapat memperkuat posisi Bali sebagai pusat inovasi kuliner dan meningkatkan daya saing industri pariwisata, sekaligus mendukung pertumbuhan UMKM di Pulau Dewata.
Editor: Rudi.