Wakil Walikota Arya Wibawa Ungkap Solusi Sampah Denpasar di Urban Social Forum

 Wakil Walikota Arya Wibawa Ungkap Solusi Sampah Denpasar di Urban Social Forum

Foto: Wawali Arya Wibawa Jadi Keynote Spreaker di Urban Social Forum

 

Denpasar, Letternews.net – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, hadir sebagai pembicara utama dalam acara 11th Urban Social Forum (USF) yang digelar di Aula Universitas Warmadewa, Sabtu (30/8). Di hadapan para peserta, ia memaparkan berbagai upaya Pemerintah Kota Denpasar dalam mengatasi persoalan sampah, salah satunya melalui program inovatif “Teba Modern.”

Arya Wibawa menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar gencar mendorong pengelolaan sampah berbasis sumber. Program-program seperti optimalisasi TPS3R, Teba Modern, Bank Sampah, dan pusat komposting menjadi fokus utama. Ia juga menyinggung dukungan pemerintah terhadap teknologi waste-to-energy sebagai solusi jangka panjang.

BACA JUGA:  Wisman Stop Berlaku Seenak Jidat di Bali, Koster Terbitkan SE Nomor 7 Tahun 2025, Larangannya Keras dan Tegas

Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos

Secara khusus, Wawali Arya Wibawa memaparkan program Teba Modern sebagai solusi penanganan sampah organik di tingkat rumah tangga, banjar, dan fasilitas umum. Ia menjelaskan, Teba Modern adalah tempat pengolahan sampah organik dengan konsep penampungan sedalam dua meter yang dilengkapi dengan tutup.

Dengan program ini, sampah organik yang dipilah di tingkat rumah tangga akan terurai secara alami menjadi pupuk kompos dalam beberapa bulan. “Dengan adanya program Teba Modern, diharapkan pengelolaan sampah di Denpasar menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” ungkapnya.

Wawali juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memberikan edukasi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program ini.

BACA JUGA:  Launching Gerakan Bali Bersih Sampah, Menteri LH Bangga Upaya Gubernur Koster, Sebut Bali jadi Contoh Daerah Lain di Indonesia

Ruang Diskusi untuk Permasalahan Perkotaan

Sementara itu, Ahmad Rifai, Direktur Eksekutif Yayasan Kota Kita, menjelaskan bahwa USF diinisiasi pada 2013 sebagai wadah bagi masyarakat sipil untuk berdiskusi, berjejaring, dan mencari solusi atas berbagai permasalahan perkotaan.

“Diperlukan ruang bagi masyarakat sipil untuk bersolidaritas dan menghasilkan banyak ide dalam menghadapi masalah di perkotaan. Maka dari itu, forum ini digelar sebagai wadah untuk mencapai tujuan bersama,” terangnya. USF hadir dengan visi “Another City is Possible!”, yang mengupayakan kota yang lebih inklusif, manusiawi, dan lestari.

Editor: Rudi.

.

Bagikan: