Sekda Bali Dewa Indra Lepas Kontingen Pramuka Berkebutuhan Khusus Menuju Cibubur
Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Pembuatan Pemberian Makanan Tambahan Dengan Pemanfaatan Pangan Lokal Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Di Desa Les Tejakula Buleleng

Foto: Tim Pengabdi Poltekkes kemenkes Denpasar bersama Bapak Perbekel dan staf serta Kader Desa Les Tejakula Buleleng
Buleleng, Letternews.net — Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat oleh Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar adalah Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan Pemanfaatan Pangan Lokal Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Di Desa Les Tejakula Buleleng. Edukasi dalam pemberdayaan kader melalui pemberian pelatihan/penyuluhan dan pendampingan dalam pembuatan PMT nugget dan bakso ikan. Jumlah kader yang berpartisipasi dalam pengabdian masyarakat ini berjumlah 45 kader yang merupakan kader posyandu balita dari 9 banjar yang ada di desa Les Tejakula Buleleng.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang, atau kurangnya asupan gizi. Ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan, karena ibu tidak mendapatkan cukup nutrisi selama kehamilan. Penyebab anak mengalami stunting seperti pengetahuan ibu yang kurang memadai, infeksi berulang atau kronis, sanitasi yang buruk dan terbatasnya layanan kesehatan. Mencegah stunting pada anak yaitu 1) Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan, 2) Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala, 3) Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala, 4) Mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD) dan 5) Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan dan Pemberian PMT pada anak.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan memberikan makanan tambahan, selain makanan utama, kepada kelompok tertentu seperti balita dan ibu hamil, dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi dan memenuhi kebutuhan gizi yang mungkin kurang terpenuhi dari makanan sehari-hari. PMT biasanya diberikan dalam bentuk makanan yang aman dan bergizi, serta dapat berupa kudapan atau makanan lengkap, dan seringkali difokuskan pada bahan pangan lokal.
Salah satu PMT pemanfaatan pangan lokal yaitu ikan tongkol dalam pembuatan nugget dan bakso ikan dalam pencegahan stunting. Ikan merupakan sumber protein hewani untuk pertumbuhan otak & tubuh, mengandung Omega-3 untuk kecerdasan, dan sumber zat besi, kalsium, vitamin D & B12.
Adapun tujuan dari pengabdian masyrakat ini yaitu memberikan keterampilan dan pendampingan kepada kader dalam pembuatan PMT nugget dan bakso ikan dan mengukur tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah edukasi dalam keterampilan dan pendampingan pembuatan PMT nugget dan bakso ikan.
Manfaat dari program keterampilan dan pendampingan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pembuatan PMT dengan pemanfaatan pangan lokal dalam upaya pencegahan stunting di Desa Les. Selanjutnya kader diharapkan terus meningkatkan keterampilan dan dapat diterapkan di langkah ke lima posyandu dalam pembuatan PMT nugget dan bakso ikan dan selanjutnya ibu balita dapat menerapkan untuk balitanya masing-masing.
Ditulis oleh Anak Agung Nanak Antarini,SST.,M.P.