Jurusan Gizi Gelar Kuliah Pakar Tempe Bekerja Sama Dengan Forum Tempe Indonesia

 Jurusan Gizi Gelar Kuliah Pakar Tempe Bekerja Sama Dengan Forum Tempe Indonesia

Foto: Dari kiri kekanan Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes. (Ketua FTI Bali), Dr. Dadi Hidayat Maskar, ST., MSc.; Wadir I Poltekkes Kemenkes Denpasar, Sekdis PMD Kota Denpasar, Dr. I Putu Suiraoka, SST.,M.Kes. (Ketua Jurusan Gizi), Dr. Badrut Tamam, STP.M.Biotech. (Kaprodi Gizi & Dietetika)

Letternews.net — Kuliah pakar dengan tema “Super Food Warisan Budaya Tak Benda Persembahan Dari Indonesia Untuk Dunia”, terselenggara atas kerja sama Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar dengan Forum Tempe Indonesia (FTI) wilayah Bali pada Selasa, 7 Mei 2024, di Ruang Theatre kampus setempat yang beralamat di Jalan Gumitir No. 72 Biaung Denpasar Timur.

BACA JUGA:  Forum Tempe Indonesia Bali Kerja Sama Dengan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Training Of Trainer

Laporan kegiatan disampaikan oleh Dr. Ir. I Putu Suiraoka, SST., M.Kes. Ketua Jurusan Gizi, dilanjutkan  Sambutan sekaligus membuka acara oleh Ni Luh Kompyang Sulisna Dewi, S.Kep, Ners, M.Kep  Wadir I Poltekkes Kemenkes Denpasar. Pada sambutannya Ibu Wadir I menyambut baik acara Kuliah Pakar ini.

Materi yang disampaikan tentang tempe oleh pakarnya mengenai kandungan gizi dan manfaat pada pencegahan penyakit tidak menular, akan sangat bermanfaat bagi peserta kuliah pakar.

Key note speech disampaikan oleh Ketua TP-PKK Kota Denpasar, yang diwakili oleh Sekretaris Dinas PMD Kota Denpasar; topik “Tempe sebagai sumber pangan Nabati berkualitas bagi keluarga di kota Denpasar”.

Nara sumber pertama Dr. Barut Tamam, STP., M.Biotech (Kaprodi Gizi dan Dietetika Program Sarjana Terapan) topik “Manfaat Tempe dalam pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)” dan narasumber kedua Dr. Dadi Hidayat Maskar, ST., MSc.;  (Forum Tempe Indonesia/FTI) topik : “Tempe sebagai Makanan Super Food”.

BACA JUGA:  Tingkatkan Kompetensi, Mahasiswa Jurusan Gizi Gelar Diklat Pmt Berbasis Pangan Lokal

Dipandu moderator  IA Agung Iswara Dewi; menggunakan metode blended luring dan daring.  Peserta yang hadir secara luring 20 orang mewakili ibu-ibu PKK dan 140 mahasiswa.

Menariknya materi tentang tempe yang disampaikan oleh pakarnya mendapat perhatian ibu-ibu PKK yang hadir dan mahasiswa dengan mengajukan pertanyaan.

Misalnya kenapa tempe disebut super food, karena tempe mengandung zat gizi yang tinggi dan komponen bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan.

Makan tempe apakah bisa menyebabkan asam urat, dijawab tidak, karena tempe sudah mengalami proses fermentasi sehingga kadar purin pada kacang kedelainya sudah banyak berkurang.

BACA JUGA:  Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Gizi Gelar Pameran Gizi

Kandungan vitamin B12 pada tempe sangat istimewa, karena vitamin ini tidak ada pada bahan makanan nabati, hanya terdapat pada hewani.

Untuk menambah nikmatnya tempe dapat diolah sesuai keinginan misalnya dibuat brownies tempe, cake tempe, sosis tempe, nugget tempe, bakso tempe, dsb.  Olahan tempe ini dapat dikonsumsi oleh remaja putri sebagai salah satu alternatif untuk mencegah kejadian anemia.

Pada kegiatan posyandu dapat dijadikan PMT penyuluhan dan selanjutnya diaplikasi pada balita untuk substitusi pemenuhan kebutuhan protein, sehingga pencapaian status gizi yang optimal lebih terjamin.

Ditulis Oleh:
Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes.
Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar

 

 

.

Bagikan: